Khotbah
Remaja 14 April 2013
Tema
: “DOA” (Matius 6:5-8; 7:7-11)
-KHOTBAH-
Penjelasan Tema :
“DOA”
Berbicara tentang doa à doa bukan hal yang asing di telinga
kita. Sejak kecil kita diajarkan cara berdoa oleh orang tua, guru kita, atau Guru
Sekolah Minggu kita. Sejak kecil kita berdoa kepada Tuhan. Bahkan sebelum
memulai dan mengakhiri setiap
aktivitas kita, mulai pagi sampai malam, kita juga
berdoa.
Jadi, doa bukanlah hal yang asing lagi
telinga kita.
Hanya saja pertanyaannya, sudahkah doa menjadi kebutuhan utama kita?
Ilustrasi :
Konon,
ada seorang petapa yang sangat terkenal
akan kesalehannya. Ia berdoa 6 kali sehari. Ia berpuasa hampir setiap hari.
Suatu
kali ia berdoa kepada Tuhan. Lalu dalam doanya Tuhan berkata kepadanya, “Hai,
Petapa… Aku tahu bahwa engkau hidup dengan saleh. Namun, aku hendak menunjukkan
seorang yang lebih saleh dari dirimu.”
“Aku
tidak percaya Tuhan, masa ada yang lebih saleh dari aku?” Protes si petapa.
“Kalau tidak percaya, pergilah kamu ke kota A, maka kamu akan menemukan seorang
yang lebih saleh darimu,” ungkap Tuhan.
Keesokan
harinya petapa ini pun pergi ke kota A dan akhirnya atas petunjuk Tuhan,
sampailah ia di sebuah rumah gubuk. Ketika ia masuk, ia menjumpai sang pemilik
rumah yang adalah seorang petani. Dalam hati ia protes, “Masa petani ini lebih
saleh dari aku?”
Akhirnya
malam pun tiba. Petapa itu bermalam dan tidur sekamar dengan petani itu.
Sebelum tidur, sang petani berdoa kepada
Tuhan. Keesokan harinya, mereka pun bangun. Sebelum petani ini beranjak dari
tempat tidurnya, ia kembali berdoa kepada Tuhan. Lalu pergilah ia ke sawah
dengan membawa cangkulnya.
Petapa
ini protes kepada Tuhan, “Tuhan, apakah Engkau yakin kalau petani ini lebih
saleh dari aku? Ia hanya berdoa dua kali sehari. Sementara aku, berdoa enam
kali sehari, bahkan setiap hari aku berpuasa.” “
Kalau
kamu masih belum yakin, aku meminta kamu melakukan sesuatu. Esok pagi, kamu
harus mengelilingi kota ini. Kamu harus membawa gelas. Isilah gelas itu dengan
air sampai penuh. Syaratnya, tidak boleh setetes air jatuh dari gelas itu ke
tanah.”
Akhirnya,
sang petapa mengelilingi kota A dari pagi sampai petang hari. Ia berhasil,
tidak ada setetes air yang jatuh. Ia pun berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku
berhasil. Terbukti kan kalau aku ini lebih saleh dari petani itu.”
Tuhan
bertanya, “Hai petapa, aku hendak bertanya. Ketika engkau mengelilingi kota
ini, seberapa seringkah engkau mengingat Aku?” Tanya Tuhan. “Maaf Tuhan, aku
terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Aku berkonsentrasi agar tidak ada setetes air
yang tumpah sehingga Aku tidak mengingatmu seharian,” ucap sang Petapa.
“Lihatlah
sang petani itu, dalam kesibukannya ia mengingat aku meskipun hanya dua kali.
Namun, dalam kesibukanmu, engkau tidak mengingat Aku.”
Melalui ilustrasi ini, mari kita membayangkan
jika Tuhan bertanya kepada kita, “Remaja
Citra 1, dalam kesibukan belajarmu seberapa seringkah
kalian mengingat Aku?” Apakah jawab kalian…?
Persoalan yang
terjadi:
-
Kita
berdoa/ingat Tuhan : kalau punya masalah, lagi mau ujian... (remaja citra unik à ujian gereja malah sepi, padahal ‘harusnya rame’ J
-
Kita
berdoa/ingat Tuhan : lagi putus cinta à kalau dia jodoh saya, dekatkanlah; kalau bukan
jodoh ‘gimana caranya supaya jadi jodoh’
-
Kita berdoa :
kalau sedih, kecewa, galau, punya persoalan. Sementara kalau senang heppy dll
LUPA... ‘Boro-boro inget Tuhan’. Mikirinnya siapa? DIRI SENDIRI.
Pada point
pertama kita belajar :
DOA = KEBUTUHAN.
DOA = NAFAS HIDUP.
DALAM DOA = KOMUNIKASI.
Bayangkan kalau kita sama sekali tidak
diperbolehkan berkomunikasi dengan orang lain, betapa menderitanya kita. Di
Afrika, konon ada sebuah suku yang melaksanakan hukuman mati bagi warganya
dengan cara mengusir dan mengucilkan ia dari komunitasnya. Tidak seorangpun
boleh melakukan kontak dengannya. Apa yang terjadi? Si terhukum akan merana
sendiri dan mati kesepian.
Jadi, doa bukanlah kewajiban, panggilan
atau undangan. Doa merupakan kebutuhan kita. seperti kita membutuhkan udara
untuk hidup jasmani, begitu juga kita membutuhkan doa untuk hidup rohani. Tidak
salah jika doa disebut juga sebagai nafas orang kristiani. Tanpa napas, tubuh
jasmani kita mati. Bandingkan masa
seseorang bertahan untuk tidak napas (6-7 menit mungkin masih kuat, tapi menit
ke-8 : PINGSAN bahkan bisa MATI)
Tanpa doa, tubuh rohani kita kering dan mati.
Maka, jika kita merasa hidup ini hampa, kosong, tidak bergairah, jangan-jangan
kita memang kurang berdoa.
Apa
tandanya doa menjadi kebutuhan kita…?? kalau tidak berdoa ada yang kurang… (Indonesia:
Perut nasi)
Oleh
karena itu, doa adalah landasan hidup kita. doa
bukanlah jalan terakhir. Doa harus menjadi yang pertama dan utama, langkah awal
ketika kita hendak memulai sesuatu di mana pun dan kapan pun. Jadi keliru kalau
kita baru ingat berdoa hanya selagi butuh atau kepepet. Juga keliru, kalau kita
baru berdoa setelah usaha lain-lain tidak berhasil.
Kedua,
SETELAH TAU MAKNA DOA : BELAJAR PULA à SIKAP BERDOA
How? Bagaimana?
*Doa bukan pamer kesalehan! Sesuatu yang dilakukan supaya dilihat orang.
-
Bnd. Matius 6
: kehidupan doa di Yahudi. (orang Farisi : sebenarnya positif à berdoa 5x sehari, sebelum dan sesudah matahari
terbenam, pk. 09.00, 12.00, dan 15.00) namun menjadi tidak positif ketika itu
dipamerkan/show off. Ada kecenderungan : berdiri, tangan terentang ke atas,
kepala tunduk, pergeseran tujuan : SUPAYA DILIHAT ORANG. DIPANDANG SALEH.Bahkan
dituliskan pada jam-jam tertentu mereka sengaja berada di keramaian supaya
dilihat orang.
-
Inilah yang
ditegur oleh Yesus dalam bacaan ini.
-
Teguran Yesus
: jangan berdoa seperti orang munafik. Berdiri di rumah ibadah dan tikungan
jalan raya , dng tujuan supaya dilihat orang.
-
Nasihat Yesus
à berdoa à masuk kamar; tutup pintu, berarti à DOA = HARUS FOKUS, DOA = MENJALIN RELASI.
*Doa bukanlah mantra.
-
FT : doa
bukan sesuatu yang bertele-tele.
-
Kondisi
bangsa Yahudi kala itu : hidup nersama bangsa-bangsa lain yang memiliki
kebiasaan berdoa berpanjang-panjang kata, tujuannya : supaya doa mereka
dikabulkan oleh sesembahan mereka.
-
Jadi doa
lebih mirip dng mantra.
-
Yesus
memperingatkan : ayat 7 ‘jangan bertele-tele kalau berdoa’
-
Doa yang
bertele-tele “bukan doa yang panjang”, tetapi doa yang sengaja
dipanjang-panjangkan, kata-katanya diulang-ulang dengan maksud merayu atau
mengendalikan Tuhan supaya mengabulkan doanya.
-
Doa :
penyerahan dan keyakinan bahwa Tuhan tahu apa yang terbaik daripada diri kita
sendiri. (ditujukan kepada Allah, memuliakan Allah)
*Doa bukan pemaksaan kehendak kita kepada Tuhan
- ‘jadilah
kehendak-Mu’ INGAT!
- ay 7-11 “salah
kaprah, kelirumologi’ à kita mengartikan
semua pasti terkabul
- ayat-ayat itu saling
terkait, tidak dipisahkan dengan ayat selanjutnya
- ay. 11b ‘yang baik
bagi kita yang memintanya’
PENTING :
‘yang baik’ = belum
tentu KITA INGINKAN.
William Barclay :
SEMUA DOA PASTI DIJAWAB
-
IYA
(langsung)
-
TUNGGU
-
TIDAK (Cuma
3)
Ada yang ke-4 “IYA,
TAPI BEDA” à MINTA A, DIKASIH
B.
Intinya “Tuhan kasih
yang THE BEST”, jangan menyerah,
tetap ‘do the best aja!
Suatu kali ada seorang
peneliti melakukan percobaan terhadap ikan. Peneliti ini mau melihat apakah
ikan itu mudah menyerah atau tidak.
Akhirnya
peneliti itu mengeluarkan sebuah aquarium lalu di tengah aquarium diberi kaca
pembatas. Sehingga ada 2 ruangan dalam aquarium itu. Nah, akhirnya aquarium
diisi air. di sisi yang satu di masukkan seekor ikan besar yang sudah 1 hari
tidak dikasih makan. Dan di sisi yang satu dimasukkan ikan-ikan kecil yang
biasa menjadi santapan ikan besar.
Apa
yang terjadi?
Ikan
besar itu berusaha melahap ikan2 kecil.
Tapi
bisa gak yah?
Gak
bisa karena ada kaca pembatas.
Sehingga
setiap kali mau melahap, maka ikan ini kepentok kaca pembatas.
Terus
ia berusaha…tapi kepentok terus..
Akhirnya
ikan itu menyerah..
Nah
percobaan kedua,
Kaca
pembatas itu diangkat sehingga apa yang terjadi, ikan-ikan kecil itu berenang
bebas bahkan mendekati mulut ikan besar.
Pertanyaannya,
apakah ikan besar tersebut melahap ikan kecil?
Tidak!!!
Karena
dalam bayangannya pasti gagal lagi…
Pasti
mulutnya kepentok lagi…
Nah,
anak-anak… ikan tadi mengalami kegagalan
tetapi
ia malah menyerah padahal ada kesempatan yang baik.
Bagaiman
dng kita?
Apakah
kita anak2 Tuhan yang mudah menyerah?
Ya
sudah deh, gak usah belajar matematik. Toh juga kalau ulangan dapet 5 terus…
mendingan gak usah belajar….
Nah,
adik-adik… Tuhan tidak suka kalau kita mudah menyerah…
Di dalam usaha yang kita lakukan pasti
Tuhan akan berkati dan memberikan jalan keluar. Perjuangan di dalam Tuhan tidak
akan sia2…
RANGKUM PEMBELAJARAN :
1.
DOA =
KEBUTUHAN
2.
SIKAP DOA :
-
Doa bukan pamer
kesalehan!
-
Doa bukan
mantera
-
Doa bukan
pemaksaan kehendak
-
Doa
dibarengi dengan upaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar