Sabtu, 04 Juni 2011

Tugas Anak KR

1. Tentang perjamuan
a) apa makna perjamuan? arti perjamuan kudus itu apa ?
Perjamuan kudus ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri untuk dirayakan sebagai peringatan akan Dia, untuk memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang (I Kor 11:23-26)
b) mengapa perjamuan kudus dilakukan?
untuk memperingati, dan mengenang kematian Tuhan yang menyelamatkan manusia.
c) bagaimana tata cara perjamuan kudus ? pelaksanaanya.
Dalam sejarahnya, Perjamuan Kudus mula-mula dipimpin oleh mereka yang diakui sebagai pemimpin yaitu rasul-rasul, bapa-bapa gereja/uskup-uskup dan yang selanjutnya diwariskan kepada pemimpin-pemimpin yang diurapi/ditahbiskan sampai sekarang (dalam hal ini para pendeta). Ketentuan yang berlaku adalah bahwa Perjamuan Kudus diselenggarakan di bawah tanggung jawab Majelis Jemaat.
d) siapa saja yang boleh mengikuti perjamuan kudus?
Yang boleh mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus adalah mereka yang merupakan anggota SIDI gereja dan anggota SIDI gereja lain sebagai tamu, yang tidak berada di bawah penggembalaan khusus.
e) apa makna dari simbol/lambang perjamuan kudus?
Roti dan anggur Perjamuan Kudus adalah tanda dan meterai dari tubuh dan darah Kristus yang dikurbankan di kayu salib untuk pengampunan dosa manusia.
f) dapatkah roti dan anggur dijadikan alat penyembuhan?
Roti dan anggur itu, selama dan sesudah Perjamuan Kudus tetap merupakan makanan yang biasa dan tidak pernah menjadi benda-benda yang mengandung kuasa/khasiat (termasuk untuk penyembuhan).
g) bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadiri perjamuan kudus?
Umat mempersiapkan hati dan melakukan pemeriksaan diri (sensura morum) untuk memahami dan semakin menghayati makna Perjamuan Kudus.
h) sampai kapan perjamuan kudus dilakukan/dilaksanakan ?
terus dilaksanakan selama gereja ada di tengah dunia ini.

2. Tentang baptisan
a) apa makna baptisan?
sebagai tanda perjanjian dari Allah kepada manusia. Baptisan adalah “sunat hati” yang lebih mendalam dan lengkap. Baptisan juga merupakan sebuah pengukuhan yang dilakukan dalam tanggung jawab gereja (KIs 11:18).
b) mengapa baptisan harus dilakukan?
karena baptisan adalah tanda / meterai suci dari Tuhan bagi orang-orang beriman.
c) bagaimana tata cara baptisan?
Mempersiapkan syarat administrasi terlebih dahulu.
-          calon baptisan (untuk anak-anak melalui orangtuanya, kedua atau salah satu orang tua/walinya adalah anggota SIDI dari jemaat yang bersangkutan, dan tidak berada di bawah penggembalaan khusus), mengajukan permohonan tertulis kepada Majelis Jemaat dengan menggunakan formulir yang formulasinya dimuat dalam Peranti Administrasi.
-          MJ melakukan percakapan gerejawi yang meliputi pemahaman dan penghayatan iman calon baptisan
-          Diwartakan selama 3 minggu berturut-turut.
-          Jika tidak ada keberatan yang sah, MJ melakukan pelayanan baptisan kudus dewasa dalam Kebaktian Minggu atau Kebaktian Hari Raya Gerejawi dengan menggunakan Liturgi Baptisan Kudus Dewasa dan dilayani oleh pendeta.
-          Baptisan dilaksanakan dengan percikan air dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus
-          MJ memberikan Piagam Baptisan Kudus Anak kepada pihak yang dibaptis, yang formulasinya dimuat dalam Peranti Administrasi dan mencatat namanya dalam Buku Induk Anggota GKI.  
d) siapa saja yang boleh mengikuti baptisan?
Ada dua:
Anak-anak (calon baptisan di bawah 15 tahun)  : baptisan kudus yang dilayankan kepada anak berdasarkan perjanjian anugerah Allah dalam Tuhan Yesus Kristus dan pengakuan iman orang tua/walinya yang sah secara hukum.
Orang dewasa (telah berusia 15 tahun) : baptisan kudus yang dilayankan kepada orang yang mengaku imannya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.
e) apa makna dari simbol baptisan?
Air : lambang penyucian, pembersihan. Fungsi baptisan adalah lambang atau tanda bahwa kehidupan yang lama (duniawi) telah dibenamkan ke dalam kematian Kristus, supaya kita dibangkitkan oleh Kristus sebagai ciptaan yang baru (lih. Roma 6:4).
f) ada berapa jenis baptisan yang dilakukan?
Baptis anak dan dewasa (penjelasan pada point.d)
g) bagaimana kita mempersiapkan diri untuk baptisan?
Selain persyaratan administrasi, yang utama adalah kesiapan hati dan iman untuk menyambut Baptisan Tuhan.
3. Tentang liturgi
a) apa makna liturgi?
Liturgi adalah istilah lain dari ibadah. Selain itu, ada beberapa istilah yang muncul terkait dengan hal ini: worship (hal yang layak dilakukan, namun secara khusus, worship di sini mengacu pada pelaksanaan ibadah yang dilakukan), service (pelayanan), office (dari kata officium: kesediaan melayani, kewajiban), cult (kultus). Akan tetapi dari semuanya itu, kata yang paling umum digunakan adalah liturgi. 

Secara definisi, istilah ‘liturgi’ ini berasal dari kata Yunani leiturgia (laos artinya rakyat, bangsa, publik, masyarakat, atau umat; sedangkan ergon artinya kerja atau pelayanan). Dengan demikian, melalui definisi ini, dapat disimpulkan bahwa liturgi adalah pekerjaan publik atau pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat/jemaat secara bersama-sama. Dalam kajian secara teologis, liturgi kemudian diartikan sebagai kegiatan peribadahan dimana seluruh anggota jemaat harus terlibat secara aktif dalam pekerjaan bersama untuk menyembah dan memuliakan nama Tuhan.

b) ada berapa jenis liturgi?
Majelis Sinode menetapkan liturgi GKI, yang terdiri dari:
Liturgi minggu
Liturgi Inisiasi (Baptis Kudus dewasa, Baptis Kudus Anak, Pengakuan Percaya/SIDI, Penerimaan Anggota, Pembaruan Pengakuan Percaya)
Liturgi Perjamuan Kudus
Liturgi Ordinasi (Peneguhan Penatua, Penahbisan Pendeta, Peneguhan Pendeta, Penahbisan Pendeta Tugas Khusus, Peneguhan Pendeta Tugas Khusus, Emeritasi Pendeta, Pelantikan Tenaga Pelayan Gerejawi)
Liturgi Institusionalisasi (Peresmian Pos Jemaat, Peresmian Bakal Jemaat, Pelembagaan Jemaat, Pelantikan Badan Pelayanan Jemaat, Pelantikan Badan Pekerja Majelis Jemaat dan Badan Pemeriksa Harta Milik Jemaat, Pelantikan Badan Pekerja Majelis Klasis dan Badan Pemeriksa Harta Milik Klasis, Pelantikan Badan Pekerja Majelis Sinode wilayah, dan Badan Pemeriksa Harta Milik Sinode Wilayah, Liturgi Pelantikan Badan Pekerja Majelis Sinode dan Badan Pemeriksa Harta Milik Sinode)
Liturgi Pastoral (Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan, Pemakaman/Kremasi)
c) tuliskan tata cara liturgi dalam gereja tersebut !
JEMAAT BERHIMPUN
- prosesi dengan nyanyian prosesi
-votum
-salam
-kata pembuka
-Nyanyian jemaat
-pengakuan dosa
-nyanyian jemaat
-berita anugerah
-nyanyian jemaat

PELAYANAN FIRMAN
-doa pelayanan Firman
-Pembacaan Alkitab (bacaan Leksionari : PL, Mazmur Tanggapan, Surat Rasuli, Injil)
-kotbah
-saat hening
-Pengakuan Iman
-Doa Syafaat

PELAYANAN PERSEMBAHAN
-Nas Persembahan
-Nyanyian jemaat
-Doa Persembahan

PENGUTUSAN
-nyanyian jemaat
-pengutusan
-berkat

tulisan Pdt Andar Ismail

Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Berkarya” (bagian ke 27 dari 33 renungannya) pernah menuliskan sebuah penjelasan menarik tentang “prinsip manajemen” yang Yesus lakukan dalam tugas pengutusan yang diberikan kepada murid-murid-Nya.
Ada 6 prinsip yang diterapkan oleh Yesus:
Pertama : Prinsip Seleksi. Prinsip seleksi berarti Yesus memilih orang yang tepat untk melakukan tugas yang tepat. Inilah sebabnya sebelum mengawali pekerjaan-Nya Yesus merumuskan visi, apa yang hendak dicapai, bagaimana pelaksanaannya, di mana dan kapan, siapa orang-orang yang melakukannya, apa kualifikasi mereka, rincian tugas mereka, apa yang perlu mereka pelajari, bagaimana menyiapkan mereka menjadi penerus pekerjaan Yesus. Dan tidak tanggung-tanggung untuk merenungkan semua itu, Yesus sampai menyediakan waktu 40 hari 

Seleksi ini bukanlah sebuah proses langsung jadi, namun membutuhkan proses yang tidak mudah di dalamnya, ada tahapan yang dilakukan, karena yang terbaiklah yang dipersiapkan oleh Yesus. Dan akhirnya seperti kita ketahui terpilih 12 murid untuk menjalankan tugas yang Yesus percayakan.

Kedua : Prinsip asosiasi. Setelah seleksi, Yesus juga melakukan sebuah prinsip yang dinamakan asosiasi. Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk tinggal, makan, beribadah, dan bekerja bersama-sama denganNya. Yesus tidak membuat tangga seperti atasan dan bawahan. Ia mengasosiasikan diri dengan mereka, karena definisi asosiasi mengarah pada menggabungkan, berhubungan, menautkan. Ini yang Yesus lakukan dengan murid-murid yang amat dikasihi-Nya. 

Ketiga : Prinsip Edukasi. Yesus tak melupakan prinsip ketiga ini, karena prinsip ini menjadi sebuah hal yang juga penting. Ketika Yesus berada di dunia, Ia menjadikan waktu tersebut sebagai kesempatan untuk membina, melatih, dan membekali orang-orang yang dipilih-Nya. ada teachable moments yang sudah disiapkan dan diterapkan oleh yesus. 

Keempat : Prinsip Delegasi. Yesus tidak memegang wewenang seorang diri. Ia memberi kesempatan kepada murid-murid-Nya untuk mengambil bagian dalam tugas yang dipercayakan kepada mereka. Dan Injil Markus menuliskan bahwa Yesus mengutus mereka pergi dalam tim kecil yang terdiri dari dua orang dan Ia pun mempersiapkan mereka untuk mengantisipasi kesulitan dan hambatan yang mungkin ditemui dalam perjalanan pelayanan tersebut.

Kelima : Prinsip Supervisi. Apa maksudnya? Yesus mencermati hidup dan tugas yang dilakukan oleh murid-murid-Nya tersebut. Dalam rangka supervise ini, Yesus mendampingi, menggembalakan, bahkan juga menguatkan mereka. Bahkan yang amat penting, Yesus pun berdoa bagi murid-murid-Nya, itulah yang kemudian dituliskan dalam Injil Yohanes 17 yang telah kita baca.

Keenam, prinsip terakhir adalah Prinsip Suksesi dan Regenerasi. Berkali-kali Yesus memberitahukan bahwa Ia akan ditangkap, disiksa, mati, bangkit, dan naik ke sorga. Dengan itu, Yesus mempersiapkan para murid untuk menjadi penerus pekerjaan Yesus.