Rabu, 15 September 2010

Keabadian: Kini dan Di Sini
FT: Matius 19:16-30


Pembukaan:
v  Keabadian : Kini dan Di sini” apa maksud tema ini? Pertanyaannya adalah keabadian yang bagaimana yang hendak ditekankan di sini? (padahal kalau kita menyimak kata Peterpan  ”tak ada yang abadi...” ^^) Kita akan sama-sama melihat dan memahaminya dalam uraian khotbah hari ini....

v  Rekan...rekan.....untuk mengawali khotbah minggu ini, saya hendak mengajak kita flash back sejenak pada peristiwa yang baru saja terjadi pada akhir bulan Desember menjelang tahun baru 2010 yang lalu. Masih terekam dalam ingatan kita bahwa kala itu kita sungguh dikagetkan dengan kepergian salah seorang tokoh pemerintahan yang memberikan kontribusi yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Seorang tokoh yang dikenal sebagai Bapak Pluralis di Indonesia....seorang yang sangat peduli dan memberikan perhatian pada persoalan toleransi antara umat beragama.....siapa tokoh itu sudah pasti kita tahu ya...GUS DUR... atau bernama lengkap: KH.Abdurrahman Wahid...

v  Kalau berbicara tentang GusDur, maka sudah dipastikan ada begitu banyak hal yang kita ingat dari dirinya. Apa yang paling rekan-rekan ingat? –discuss--
v  Rangkum diskusi.... à GusDur: orang yang secara fisik memang lemah namun sebenarnya di balik kelemahan itu ada kelebihan2 yang di luar pemikiran manusia....; Gusdur sosok yang disenangi...pintar...pandai...kritis...berani.....Ia memang sangat pluralis, menekankan toleransi antar umat beragama, termasuk dengan Kristen...sehingga untuk teman-teman ketahui GKI pun membina kerjasama dengan Wahid Institute yang dikomandoi oleh GusDur...Ia sangat menghargai dan mengutamakan tolerani rekan-rekan...

v  Apa lagi yang kita ingat dari GusDUr? Tentu saja...perihal sosoknya yang humoris...ini dapat kita lihat dari begitu banyak guyonan, humor, candaan yang muncul darinya yang kemudian kita ingat...bahkan dalam account facebook saya dan mungkin juga di account facebook teman-teman...(karena rata-rata anak muda zaman sekarang udah menjadi FesBuker’s sejati ^^) ada group untuk bergabung di Kumpulan Humor GusDur....saya jg diundang/di-invite oleh salah seorang anggota jemaat di sebuah gereja..maka sudah dapat dipastikan bahwa saya pun bergabung karena saya sangat tertarik...dan kembali mengingat bahwa sosok GusDur adalah sosok yang humoris....

v  Salah satu guyoan yang sangat terkenal yang pernah saya baca : jadi ketika GusDur masih menjabat Presiden ia pun tidak sepoi dari tudingan KKN, Korupsi Kolusi dan Nepotisme....Dulu zaman2nya kasus Buloggate..GusDur diduga terlibat dari kasus ini, kasus yang membuatnya lengser, walau kemudian tak pernah terbukti bersalah..... di tengah tekanan politik demikian, GusDur mengeluarkan candaan/guyonannya... Dalam satu kegiatan, GusDur menyampaikan joke demikian: ”Semua Presiden Indonesia KKN... Soekarno: Kanan Kiri Nyonya (Isterinya lebih dari 2), Soeharto: KKN yang sesungguhnya...., Habibie: Kecil-kecil Nekat (dilihat dari postur tubuhnya)....dan yang terakhir GusDur...dirinya sendiri...teman2 tahu apa singkatannya? Kanan Kiri Nuntun.... karena ia tidak dapat melihat dengan jelas....itulah salah satu guyonan GusDur yang membuat hadirin saat itu bahkan juga kita terbahak-bahak....

v  Rekan-rekan remaja yang dikasihi Tuhan, sosok GusDur adalah sosok yang selalu diingat oleh kita semua...dan akan selalu dikenang...mengapa? apa hanya karena guyonannya seperti yang tadi saya kisahkan? Ada yang ingat karena guyonannya..namun  tentu saja tidak demikian yang utama! Lebih daripada itu, karena sosok GusDur yang menurut informasi sudah bergelar S-3 (sungguh mengagumkan bukan?) adalah sosok yang memiliki sesuatu dalam dirinya yang akan selalu diingat oleh kita...ada nilai dalam hidupnya yang dapat dicontoh dan diteladani...nilai ini adalah nilai dalam arti value, bukan point..... ini tentu menjadi sebuah hal positif bagi kita....

v  Kualitas hidupnya adalah kualitas hidup kristiani...kendati ia bukan penganut Kristen, namun ternyata GusDur hidup secara Kristiani...sehingga apa yang diteladankan itu menjadi sesuatu yang dikenang...diingat... abadi....

v  apa yang GusDur lakukan juga relevan dengan seorang tokoh bernama Mahatma Gandhi...Gandhi, seperti kita ketahui adalah seorang penganut Hindu yang taat. Ia lahir dan meninggal dunia sebagai seorang pemeluk agama Hindu... Namun, di balik itu ia juga adalah seorang pengagum Yesus, karena apa? Karena baginya Yesus adalah sosok yang menampilkan karakter hidup yang baik. Ini mempengaruhi gaya hidupnya...Ia meneladani Yesus dengan hidup sederhana, jujur dan damai (situasi kala itu memang terjadi kerusuhan antara kelompok Hindu dan Islam..orang saling bunuh, saling bakar tempat ibadah dan rumah tinggal...) Di sini Gandhi mengingat sosok Yesus dalam ucapannya Khotbah di Bukit... Berbahagialah orang yang membawa damai...lalu ada lagi yang tertulis dalam Injil ”Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu...” Gandi berkaca dan meneladani sosok Yesus....dan ia mengupayakan perdamaian di sini.... Hidupnya merupakan bakti kepada Allah dan umat manusia. Inilah sosok Gandhi yang kita teladani.... meskipun ia bukan seorang Kristen, namun gaya hidupnya lebih Kristiani....dan dapat menjadi contoh bagi orang lain....

v  Rekan-rekan....tema kita hari ini sebenarnya hendak berbicara mengenai ”keabadian” dalam kaitannya dengan kualitas hidup seperti demikian.....kualitas hidup kita, terkhusus kita sebagai pengikut Kristus.

v  Ketika kita menyatakan diri sebagai pengikut Kristus maka sudah seyogyanya/sepatutnya kita memiliki hidup yang berkualitas dan berkualitas yang dimaksud di sini adalah hidup dengan memelihara nilai-nilai ajaran dari Kristus... banyak sekali yang Yesus sudah ajarkan dan teladankan kepada kita.... (dalam Firman Tuhan kita dapat menemukan apa saja yang diteladankan oleh Yesus....contoh konkret yang Yesus tampakkan kepada kita) dan memelihara ini harus diwujudnyatakan dalam hidup kita hari lepas hari..... dalam keberadaan kita di manapun kita berada!!! Tak terkecuali kita sebagai remaja2 Kristiani

v  Inilah konsep keabadian yang dimaksud....rekan-rekan!!!!! Menyatakan pilihan sebagai pengikut Kristus dengan memelihara nilai-nilai kehidupan Kristiani.... bukan dalam artian melakukan kebaikan...hal-hal yang baik hanya untuk keuntungan diri....agar dipandang orang....dlsb (uraikan contoh-contoh konkretnya....) mau melakukan kebaikan.. supaya..... agar.... ada motivasi lain di balik itu.... bukan dalam artian seperti itu jika kita menyatakan diri sebagai pengikut Kristus.... belajar untuk memelihara dan menyatakan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan...

v  Sungguh disayangkan bahwa konsep keabadian ini sangat berbeda dengan konsep keabadian yang dipahami oleh orang kaya dalam bacaan kita hari ini....Injil Matius 19:16-30....

v  Kalau kita memperhatikan kisah ini, kisah ini diawali dengan adanya seorang kaya yang datang kepada Yesus untuk mencari apa yang disebutnya hidup kekal (keabadian dalam pola pemahaman dia)... Ia sedang mencari kebahagiaan, kepuasan, damai dengan Allah.

v  Namun, susunan pertanyaan yang diajukan ternyata sangat bertolak belakang...Ia bertanya ”apa yang harus aku perbuat”. Melalui pertanyaan ini, ia sedang berpikir tentang perbuatan. Maka sebenarnya ia seperti orang Farisi, yang berpikir mengenai memelihara peraturan dan ketetapan. ia berpikir dapat mengumpulkan kredit untuk timbangannya di hadapan Allah dengan melakukan perintah hukum. Ia tidak memahami adanya religion of grace (agama anugerah). Maka rekan-rekan...Yesus pun berusaha memimpinnya pada pandangan yang benar....

v  Di sini Yesus menjawabnya dengan memakai kerangka/pola berpikir orang itu sendiri...Ia menyuruh orang tersebut untuk mematuhi perintah-perintah Allah..... Orang muda tersebut kemudian bertanya apa yang dimaksud oleh Yesus? Lalu seperti kita lihat, Yesus mengutip 5 dari Dasatitah... (ay. 18-19) : dapat diuraikan dan dibaca satu per satu....

v  Lalu apa jawaban orang muda tersebut? Ia mengatakan bahwa ia telah melakukan semuanya itu. Ia telah menuruti perintah-perintah itu. Ini mengungkapkan bahwa orang muda ini ternyata adalah orang yang saleh! Bahkan menurut Injil Markus yang relevan dengan bacaan kita, dituliskan lebih lengkap bahwa ia sudah menuruti perintah-perintah itu sejak masa mudanya. Kala itu, masa muda seorang anak biasanya dimulai pada usia 12-13 tahun...kalau sekarang usia tersebut lagi abg-abg­nya....usia 12-13 thn dipandang sudah menuju kedewasaan...Ia sudah menuruti perintah itu sejak masa mudanya! demikian ditulis dalam Injil Markus.

v  Benar bahwa ia saleh...sudah menuruti hukum/peraturan kala itu..Namun ternyata belum sempurna...masih ada hal lain yang harus ia lakukan yaitu : menjual hartanya dan membagikan kepada orang miskin dan mengikut Yesus....perintah Yesus inilah yang perlu mendapat perhatian di sini...

v  Namun apa yang terjadi? Ketika orang muda ini mendengar bahwa ia harus menjual seluruh harta miliknya ternyata ia merasa berat...sulit...dan tidak mau melakukannya...ini wajar rekan2....knapa? karena memang harta, uang, kekayaan menjadi sesuatu yang tak jarang membelenggu kita...kalau kita ingat sebuah lagu...APA YANG DICARI ORANG? Maka jawabannya sudah pasti UANG!!!! =) à mengajak nyanyi lagu tersebut...ketika orang muda yang kaya ini pun diperhadapkan pada situasi demikian, maka dituliskan dalam Firman Tuhan ternyata ia pergi dengan sedih....sebab banyak hartanya....Kesedihannya menunjukkan bahwa ia tidak rela untuk meninggalkan harta miliknya.... hatinya terlanjur terikat dan terbelenggu pada hartanya.... ia lebih mengutamakan hartanya, juga kepentingan dirinya daripada Yesus....juga kepedulian kepada orang lain/sesama manusia.....

v  Lalu apa maknanya? Kalau ia berat meninggalkan hartanya itu, maka itu berarti bahwa ia telah menolak undangan untuk mengikut Yesus....ia tidak bersedia pula untuk mewujudkan nilai-nilai ajaran Kristus yang merupakan konsep keabadian tersebut...


v  Firman Tuhan hari ini dengan tegas mengajarkan tentang makna hidup yang kekal. Hidup kekal adalah hidup sebagaimana Allah sendiri jalani. Ciri khas Allah yang agung adalah Ia begitu mengasihi sehingga Ia memberi. Kecenderungan kita mungkin sebaliknya...lebih senang diberi...apalagi diberi BlackBerry...Nokia seri terbaru...laptop merk Apple, Lenovo, Toshiba... dlsb (contoh2 konkret...)....namun apa yang Yesus lakukan adalah Ia memberi....melakukan sesuatu untuk kita manusia.... (that’s the point)

v  Oleh karena itu, essensi hidup yang kekal bukanlah dalam artian perhitungan cermat dalam kaitannya dengan mematuhi perintah, hukum, dan peraturan... bukan terbatas pada pemahaman demikian.... Hidup kekal adalah hidup yang memiliki kualitas yang baik...yang memelihara nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan...dan diwujudnyatakan secara nyata...dalam kisah ini melalui sikap kemurahan hati yang penuh kasih dan pengorbanan kepada sesama...

v  Apabila kita ingin memperoleh hidup yang kekal, ingin mendapatkan sukacita, kebahagiaan, kepuasan, kedamaian dan ketenangan, itu dapat diperoleh melalui sikap hidup kita yang mengasihi...meneladani Kristus dalam belas kasih terhadap sesama manusia... Menjadi pengikut Kristus juga berarti kita mau dan bersedia melayani sesama dalam kebaikan dan kemurahan...

v  Hal mengikut Yesus inilah yang penting...mengikut Yesus berarti bersedia hidup mencerminkan kualitas Kristiani yang diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari... peduli dan berbelas kasih kepada orang lain...bersedia memberi (tidak hanya dalam wujud materi namun juga dapat dipahami dalam artian memberi diri, cinta kasih, kepekaan, waktu, tenaga, dlsb).... kalau kita melakukan ini semua, maka seperti lanjutan Firman Tuhan yang membahas tentang upah mengikut Yesus (ayat 27-30)...ada sesuatu yang indah yang Tuhan telah siapkan bagi kita.....bagaimana dengan kita teman-teman? Bersediakah kita menjadi pengikut Kristus yang setia? Meskipun di depan kita mungkin terhadap kesulitan...penderitaan... (kalau orang kaya tadi misalnya harus meninggalkan kekayaan....dlsb).... ??? ini tidak mudah rekan-rekan...namun bukan tidak mungkin dapat kita lakukan...karena ada keyakinan bahwa Tuhan yang menolong kita semua.

v  Saya akhiri dengan mengajak kita semua untuk menyanyikan sebuah lagu dari KJ 375 sebanyak 2X....SAYA MAU IKUT YESUS!!!


Teks:
Saya mau ikut Yesus
Saya mau ikut Yesus
Sampai s’lama-lamanya
Meskipun saya susah....
Menderita dalam dunia...
Saya mau ikut Yesus, sampai s’lama-lamanya....


Rekan-rekan...biarlah lagu ini menjadi pegangan bagi kita untuk mengikut Yesus dengan setia....untuk mencapai keabadian itu....   





Tuhan memberkati kita semua.
AMIN.
Profesi yang Profetis” 
                     ( II Tesalonika 3:1-15)                                     
 

-Khotbah-


§  Kalau kita list…permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pemuda saat ini? –discuss--

§  Rekan-rekan memang….katanya pergumulan atau persoalan pemuda itu tidak jauh-jauh dari yang namanya jodoh/pasangan hidup…lalu masalah lain mengenai relasi…. Dengan rekan/teman…dengan keluarga….; masalah lain tentu saja adalah masalah kerja…masalah lain lagi setelah memilih pasangan hidup adalah menikah hingga akhirnya memiliki anak…. Itulah masalah-masalah umum dalam dunia kita (dunia kita karena saya pun masih berada pada fase ini)….

§  Dua tokoh psikologi Elizabeth Hurlock dalam bukunya “Psikologi Perkembangan” dan Drs. Andi Mappiare dalam bukunya “Psikologi Orang Dewasa”, ternyata juga menyebutkan demikian… menurutnya masa usia kita sebagai pemuda ini atau yang kemudian disebut dewasa dini.. sudah melewati masa remaja…sekolah..dst..

§  Kedua tokoh ini kemudian menguraikan bahwa persoalan yang muncul dan berkembang pada masa tersebut berkisar pada persoalan penyesuaian pekerjaan dan keluarga…keluarga seperti saya sebutkan tadi mengacu pada pemilihan pasangan hidup…(memilih pasangan hidup mudah atau tidak? Katanya yang apa adanya….adanya mobil…adanya HP merk baru…adanya BB….dll atau yang berwibawa aja wi…bawa mobil…wihh bawa BB,,,,dll) nanti kemudian menikah, memiliki anak, lalu kemudian muncul sebagai orangtua baru yang masih muda

§  masalah lain adalah dalam hal keuangan…masa kita sekarang ini sudah mulai mengatur semuanya sendiri….hasil dari pekerjaan…kalau dulu masih bergantung pada orangtua…tidak demikian dengan sekarang….apalagi ada juga di antara kita yang nge-kos…(ada yang ngekos/ngontrak? Kalau udah tanggal akhir bulan udah mulai shock,) belum bayar ini, itu, untuk makan…untuk beli pulsa…dll…. Itu persoalan yang kita hadapi… semuanya menarik untuk dibahas sebenarnya karena berkenaan dengan hidup kita sehari-hari…namun, pada khotbah ini saya hanya akan menguraikan salah satunya yaitu mengenai dunia kerja kita 

§  Rekan-rekan…..Tidak dapat dihindari bahwa kita yang hidup di dunia ini, bahkan yang lebih spesifik di zaman modern saat ini pasti berupaya untuk bekerja…jadi kalau kita perhatikan kebanyakan dari kita sudah sejak subuh berangkat….pulangnya malam karena kondisi jalan yang macet dan semrawut…pas tiba di rumah sudah waktunya tidur….eh subuhnya balik lagi…meskipun di sini sudah ada transjakarta, tetap saja kondisi jalan kalau kita perhatikan sangat macet….apalagi kalau melintasi daerah Cengkareng dan sekitarnya….ini kemudian menjadi siklus hidup kita…. namun tokh semua tetap dilakukan mengingat ada goal yang hendak dicapai di sini….


§  Kalau boleh tahu untuk apa rekan-rekan capek-capek bekerja? Apa goal yang hendak kita capai?  
-discuss-  : alasan banyak à memenuhi kebutuhan hidup kita…, mendapat penghasilan…bisa beli segala barang…yang kita inginkan….bisa bantu orangtua…bisa biayain pacar atau teman nonton avatar 3D…Sherlock holmes…Hantu Keramas… meskipun saya juga belum nonton semua….hehehe…. lalu bekerja juga dimaknai sebagai sebuah sarana/wadah/kesempatan untuk berrelasi dengan orang lain…. itu alasan kita bekerja…. Namun pertanyaannya adalah apakah hanya sebatas itu?  

§  Memang alasan yang diungkapkan tadi tepat..untuk memenuhi kebutuhan…untuk berrelasi…akan tetapi sebenarnya ada makna lain yang hakiki (mendalam) dari kerja khususnya makna kerja dari konteks kekristenan kita… apa itu?

§  Rekan-rekan….Tak dapat dipungkiri bahwa bekerja apapun itu bentuknya sesungguhnya adalah suatu panggilan hidup bagi kita sebagai orang Kristen, termasuk juga saya dan rekan-rekan sebagai pemuda/I Kristen… jadi hal pertama yang saya hendak angkat di sini adalah mengenai 1) KERJA = PANGGILAN! Ini kata kunci yang harus kita ingat!

§  Yang kedua: bekerja juga merupakan sebuah hakekat/keberadaan kita sebagai manusia ciptaan Tuhan. kalau kita mengingat kitab pertama kita Kejadian yaitu Kej 2:15, maka kita dapat mengetahui bahwa sudah sejak semula Tuhan menciptakan manusia, dan kepada manusia itu diberikan tugas dan tanggung jawab untuk bekerja.  

§  Dengan bekerja, maka itu berarti kita menaati perintah Tuhan dan ikut serta memelihara hidup…Kita harus bersyukur bahwa Tuhan telah menciptakan kita manusia ini unik…kalau berbicara mengenai unik saya ingat satu singkatan yang pernah digunakan yaitu MU (Me=Unik)….pertanyaannya kenapa unik? Tentu saja karena kita diciptakan segambar dan serupa dengan Allah: konsep imago dei…minggu lalu dalam kebaktian umum temanya adalah kita berharga di mata-Nya….kita diciptakan berbeda…bedanya apa dari makhluk yang lain? Karena kita diberikan kemampuan akal budi….kita bisa memilih dan menentukan segala sesuatu yang kita lakukan dengan akal budi dan kemampuan kita…. Demikian pula dengan akal budi/kemampuan yang diberikan itulah Tuhan menghendaki kita agar bekerja… melakukan sesuatu yang berguna bagi diri kita dan orang lain…  

§  Yang kemudian menjadi persoalan adalah situasi saat ini digambarkan sebagai sebuah situasi yang dilematis…pencari kerja banyak….namun lapangan pekerjaan sedikit….. berbanding sangat jauh…. Ini menjadi persoalan…. Saya teringat dengan teman kakak saya yang baru mendapat pekerjaan setelah mengirim kurang lebih 40 CV/lamaran kerja…ini semakin menegaskan bagaimana memperoleh pekerjaan itu menjadi sesuatu yang sangat sulit bagi kita…..

§  Ternyata tidak cukup hingga di situ… persoalan itu pun bertambah tatkala banyak orang kemudian menjadi putus asa karena kehilangan pekerjaan atau karena cari-cari pekerjaan ehh tidak dapat-dapat…sehingga akhirnya berujung pada kemalasan….dan tidak lagi meningkatkan kekreatifan menggunakan kemampuannya untuk menciptakan suatu kesempatan yang baru bagi dirinya…. Ini persoalannya…tidak mau bekerja…. =)



--II Tesalonika--

§  Rekan-rekan situasi seperti ini ternyata terjadi juga di Jemaat Tesalonika (bukan sebuah kebetulan kalau namanya sama ^^)…. Mereka juga tidak bekerja…. Namun bukan karena tidak adanya pekerjaan…../lapangan kerja…..; bukan juga karena pensiun….., bukan karena dipecat…..namun alasannya karena satu hal mereka TIDAK MAU bekerja….sudah tidak ada keinginan atau niat dalam diri mereka untuk bekerja lagi….kendati sesungguhnya mereka masih membutuhkan makanan untuk mereka melanjutkan hidup…

§  Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa mereka melakukan itu? Apa alasannya? Apa sebabnya? Alasan mereka tidak mau bekerja adalah karena mereka mendengar kabar tentang hari Tuhan atau yang kemudian sering disebut dengan akhir zaman yang sudah dekat..akan datangseperti dunia kita saat ini sekitar tahun 2012 katanya….akan ada akhir zaman…sekarang pembahasan ini sudah tidak bergema karena kalah dengan kasuh Anggodo yang masuk LP… =) karena mereka mendengar bahwa hari Tuhan itu sudah dekat, ini membuat mereka berpikir tidak perlu lagi bekerja…cukup menantikan datangnya hari Tuhan yang sudah dekat tersebut…..    

§  Pemahaman inilah yang ditegur dan dinasihati oleh Paulus….secara khusus kita dapat melihat nasihat Paulus tersebut pada II Tes 3:10-11) mengatakan demikian: “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Mengapa Paulus menasihati demikian? Karena ketika itu ia mendengar bahwa ada jemaat Tesalonika yang hidup asal-asalan…tidak tertib….dan tidak bekerja serta hanya disibukkan oleh hal-hal yang sebenarnya tidak berguna saja!!

§  Paulus menegur mereka…menegur sebagian anggota jemaat yang melalaikan tanggung jawab mereka untuk bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup sendiri… karena bagi Paulus bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan untuk kelangsungan hidup manusia… menarik bahwa di sini Paulus berbicara tentang kemuliaan kerja… kerja adalah sesuatu yang mulia, tidak hanya berkaitan dengan sesuatu yang duniawi..namun ada sesuatu yang bernilai rohani di dalamnya…   

§  Tema kita hari ini adalah “profesi yang profetis”… apa maksud tema ini? Saya mulai dengan kata yang pertama yaitu profesi… Profesi seringkali dihubungkan dan diartikan dengan pekerjaan…jadi kalau ditanya profesinya apa? Maka jawaban yang muncul rata-rata : guru…polisi…karyawan biasa….dlsb…

§  Namun tidak berhenti hingga di sini saja…ada kata kedua yang merangkainya…yaitu profetis…secara harafiah, profetis berarti bersifat kenabiannabi = profet….. 

§  Pertanyaannya adalah lalu apa makna penggabungan keduanya? Profesi yang profetis? Jelas bahwa melalui keduanya kita mendapat sebuah pemahaman/sudut pandang baru mengenai bekerja… Bekerja ternyata dapat dilihat sebagai suatu upaya untuk menyuarakan pesan kenabian

§  Rekan-rekan, kalau kita mengingat sosok seorang nabi ia biasanya akan menyuarakan hal yang menunjukkan kebaikan…. Kebenaran…keadilan…intinya adalah nabi-nabi itu menunjukkan apa saja yang salah dan menyatakan apa yang benar…..hal-hal yang positif…sehingga kalau kita ingat nabi-nabi yang ada dalam Perjanjian Lama, semuanya menyuarakan hal-hal tersebut…. Kita ingat misalnya nabi Natan.. masih ingat kisah nabi Natan yang datang kepada Daud? Mengapa ia datang kepada Daud? Karena Daud sudah melakukan tindakan yang tidak tepat, tindakan yang salah ketika ia mengambil Batsyeba dari tangan Uria…. Nabi Natan kepada Daud menegur…dan menyatakan kebenaran yang seharusnya dilakukan…

§  Umumnya seorang nabi memang berlaku demikian…. Itulah sebenarnya makna dari profetis…. Lalu kalau kita coba tarik kaitannya/ benang merahnya dengan tema kita hari ini khususnya dalam hubungannya dengan kehidupan pekerjaan kita…maka kita hendak diingatkan bahwa pekerjaan adalah sebuah panggilan pelayanan yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan sebaik-baiknya… salah besar kalau kita beranggapan bahwa tugas pelayanan kita hanya terjadi di gereja atau hari minggu saja… hari minggu salehnya luar biasa….tetapi hari senin-selasa-dst malah melakukan hal yang salah…tidak demikian!! saya teringat dengan apa yang disampaikan oleh Pdt Kuntadi dalam pemandangan umum BPMSW yang menyatakan bahwa kerja juga adalah sebuah panggilan bagi kita..dan pekerjaan yang kita lakukan di bidang kita masing-masing adalah pelayanan terbaik bagi kita yang kita lakukan untuk memuliakan Tuhan…. konsep baru dalam memahami pekerjaan inilah yang harus terus kita pegang dalam praktik hidup kita…..

§  Nah yang penting untuk diperhatikan bagi kita dalam melaksanakan/ menunaikan tugas pekerjaan tersebut.. kita harus memiliki integritas di dalamnya! Integritas berarti utuh…kesatuan…. Ada kesinambungan antara yang diungkapkan/dikatakan dengan apa yang kita lakukan!!! Ini penting..jangan kita menjadi orang yang hanya NATO saja.No Action Talk Only….

§  Rekan-rekan pemuda yang dikasih Tuhan, bekerja juga harus dipahami demikian…jangan hanya di mulut kita berkata ah saya mau jujur….tapi mengambil uang kantor…korupsi…ahh saya mau adil…tetapi kalau ada proyek bersama kita maunya bagi hasil yang besar…. Atau lain lagi ahh saya mau setia/komitmen kerja dengan baik…tapi tugas-tugas ditunda-tunda…nunggu bos nagih….dlsb…..

§  Bukan dalam pengertian demikian rekan-rekan…bekerja haruslah disertai integritas…bilang A, yah lakukanlah A…. B lakukanlah B, dan seterusnya…itu sebenarnya makna kerja sebagai profesi yang profetis…. =)

§  Pertanyaannya adalah bagaimana dengan kita dalam memahami makna kerja itu sendiri? Kiranya FIrman Tuhan membawa sebuah cakrawala baru dalam memahami pekerjaan yang kita lakukan setiap harinya sebagai pemuda/I Kristiani….


Tuhan Yesus Memberkati !!!  amin... ^^