Kamis, 01 Desember 2011


Bahan P.A GKI Sumbawa II
Rabu, 16 November 2011

Perjamuan Kudus:
-          Perjamuan Kudus dirayakan sejak ada gereja di dunia ini.
-          Perjamuan Kudus adalah salah satu sakramen dalam Gereja Protestan (yang kedua: baptis) : Protestan menggunakan istilah “Perjamuan Tuhan”, “Perjamuan Kudus”, “Perjamuan Suci”, demikian pula Calvin “Perjamuan Malam”.
-          Dasar: perjamuan yang dirayakan oleh Yesus dengan murid-murid-Nya.
Arti Sakramen : Sacred : kudus.
PK : berarti: perbuatan kudus, yaitu perbuatan yang dapat kita lihat dengan mata kepala kita, perbuatan yang menyatakan dan memeteraikan kepada kita Kabar Keselamatan yang telah diberitakan kepada kita dengan Firman Allah.  Iman kita yang lemah, yang digerakkan oleh Firman Allah yang sudah kita dengar itu, menjadi dikuatkan, diteguhkan dan dimeteraikan oleh Sakramen-sakramen, yang kita lihat dan rasakan. 

Sakramen hendak menunjukkan perkara-perkara yang dalam dan sulit diutarakan dengan kata-kata.

Sakramen adalah peragaan sehingga yang tidak kelihatan menjadi kelihatan.  Melalui sakramen ini diharapkan agar peristiwa pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dan karya keselamatan yang dibawa-Nya menjadi lebih mudah untuk kita mengerti dan pahami
-          Perjamuan kudus ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri untuk dirayakan sebagai peringatan akan Dia, juga untuk memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang (I Kor 11:23-26).  Rasul Paulus kemudian meneruskan hal ini sebagai sesuatu yang diterima dari Tuhan kepada Jemaat Korintus (I Kor 11:23), sesuai dengan perintah “…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (I Kor 11:24).

-          Perintah untuk melaksanakan Perjamuan Kudus ditujukan kepada gereja selaku tubuh-Nya (I Kor 11:18).. Ini berarti bahwa gerejalah yang bertanggungjawab u/ menyelenggarakan perjamuan tersebut.
Makna PK:
1)      Melalui Perjamuan Kudus, kita diingatkan kepada kematian Tuhan Yesus.  Seperti halnya roti yan dipecah-pecahkan dan kemudian dimakan oleh orang banyak, demikian pula tubuh Kristus yang diserahkan menjadi tebusan dosa dan menjadi keselamatan bagi dunia ini.  Seperti halnya anggur yang dituangkan dan diminum oleh orang banyak, demikianlah juga darah Kristus ditumpahkan-Nya untuk menjadi tebusan dosa dunia ini. Penegasan: Keselamatan & Persekutuan dengan Tuhan.

2)      Melalui Sakramen Perjamuan Kudus ini, kita juga mengalami persekutuan dan merasakan kehadiran Kristus, yang telah bangkit dan hidup bagi kita. Mengingat peristiwa pengorbanan Yesus di kayu salib pada masa lalu, yang dengan penuh kerelaan menanggung derita dan mati demi menebus dosa-dosa kita à ANAMNESIS.

3)      Kita juga akan mengalami persekutuan dan persatuan dengan segala orang beriman à ada ‘kesatuan dari gereja’, karena seperti mereka mengambil bagian dalam roti yang satu, demikianlah pula mereka satu dalam tubuh Kristus. Merasakan dan menikmati persekutuan dengan Tuhan Yesus dan sesama di masa kini, kita makan dan minum bersama dengan orang lain sebagai bukti Tuhan akan senantiasa memenuhi kebutuhan kita di masa sekarang

4)      Dalam Perjamuan Kudus, kita diperkuat dalam iman dan diperbaharui oleh Roh Kudus.  Karena Perjamuan Kudus pula, kita menyadari bahwa kita dapat hidup hanya oleh karena Yesus Kristus, yang hendak diam dalam diri kita masing-masing dan memperbaharui segenap hidup kita. Makna PK yang tidak dapat dilupakan : kita diingatkan untuk hidup seturut dengan kehendak-Nya. hidup dalam pertobatan dan pembaharuan senantiasa

Siapa yang memimpin Perjamuan Kudus?
-          Menurut sejarahnya, Perjamuan Kudus mula-mula dipimpin oleh mereka yang diakui dan disebut sebagai pemimpin (dalam hal ini: para rasul, bapa-bapa gereja/uskup-uskup dan selanjutnya yang selanjutnya diwariskan kepada pemimpin-pemimpin yang diurapi/ditahbiskan sampai sekarang). Ini juga masih relevan dan dilaksanakan di gereja-gereja kita saat ini, termasuk GKI. 

-          Hal penting lain à  ketentuan yang berlaku adalah Perjamuan Kudus diselenggarakan di bawah tanggung jawab Majelis Jemaat. Jadi meskipun dilaksanakan di penjara, RS, persidangan gerejawi, dll, penyelenggaranya tetap Majelis Jemaat yang ditunjuk itu. 
Mengapa Roti dan Anggur?
-          Pada perjamuan kudus, roti dan anggur yang digunakan merupakan tanda dan meterai dari tubuh dan darah Kristus yang dikurbankan di atas kayu salib untuk pengampunan dosa umat manusia. 
-          Proses pembuatan kedua benda ini tidak singkat, sebaliknya sangat panjang:
a)      roti bermula dari biji gandum à ditabur – ditanam di tanah  à mati à tumbuh menghasilkan bulir-bulir gandum à dipetik-ditumbuk-dihancurkan à jadi tepung à dicampur air dan ragi à dioleni-dibentuk-dibiarkan mekar-dipanggang à jadi roti
b)      air anggur berasal dari bauh-buah anggur à dipilih-diperas-disaring-diperam à mengalami proses fermentasi yang cukup panjang à jadilah air anggur yang digunakan sebagai minuman pesta yang menyegarkan dan simbol kegembiraan
-          Pdt Em Suatami mengatakan:
Siapa mau kenyang, harus makan roti
Siapa mau berpesta menunjukkan kegembiraan dalam hidupnya harus menghadirkan air anggur
Dalam sakramen PK, Yesus memakai roti dan anggur untuk menggambarkan tubuh dan darah-Nya.
Siapa yang mau kuat dan gembira dalam kehidupan ini, datanglah pada Sakramen PK.
Makanlah roti dan minumlah air anggur kehidupan
Biarkan tubuh dan darah Yesus menyati dengan tubuh dan darah kita untuk memampukan kita hidup dengan pola hidup-Nya.
Siapa yang sudah dikenyangkan oleh tubuh dan darah Yesus yang digambarkan dengan roti dan anggur yang dibuat melalui proses yang amat panjang, maka ia harus mau hidup menjalani proses pa njang juga dalam perjalanan di tengah kebersamaan dengan sesama orang percaya, menyangkal diri, memikul salib, mati dan bangkit bersama Yesus. Menjadi manusia baru yang memberikan kekuatan pada yang lemah dan memberikan kegembiraan, harapan bagi yang sedih dan dalam pergumulan.

-          Roti dan anggur itu selama dan sesudah perjamuan tetap adalah makanan biasa dan tidak pernah menjadi benda-benda yang mengandung khasiat/kuasa tertentu (PENTING!! Pengertian ini a/ pengertian yang salah mengenai arti dan makna perjamuan kudus).

-          Sifat-sifat dari roti dan anggur ini tetap ada, namun substantia (zat atau lebih tepat inti) roti dan anggur telah digantikan dengan substantia tubuh dan darah Kristus.

-          Dengan perjamuan kudus ini, umat diajak untuk menerima kenyataan juga merefleksikan Kristus yang mau berdiam di dalam dan menjadi bagian dari kehidupan kita.   
à Lebih jelas ditekankan pula bahwa dalam perjamuan kudus, Kristus betul-betul hadir untuk menjadi satu dengan orang-orang percaya dan memperkuat iman mereka. Melalui keikutsertaan seseorang dalam perjamuan kudus ini, ia menerima apa yang diperoleh Kristus pada kayu salib, yakni pengampunan dosa dan hidup yang kekal à Manusia menyadari kelemahan dan keberdosaannya.
Siapa saja yang boleh mengikuti Perjamuan Kudus?
-          Mereka yang diperkenankan ikut mengambil bagian dalam perjamuan kudus adalah anggota sidi dan anggota sidi gereja lain sebagai tamu, yang tidak berada di bawah penggembalaan khusus (penjelasan tentang penggembalaan ada di TaGer dan Talak GKI Bab XII hlm.81 ) à penjelasan teknis hal ini terdapat dalam Tata Laksana Bab VIII Pasal. 25
SIDI:
-          Seseorang yang dilantik sebagai anggota gereja dalam arti penuh. Seorang yang sudah SIDI, dapat mengikuti Perjamuan Kudus (ia terbuka menjadi anggota gereja secara penuh). Karena: ia sudah dapat bertanggung jawab secara iman kepada Allah.

Bagaimana dengan mereka yang sakit?
-          Perjamuan Kudus bagi orang jompo, sakit keras, atau yang karena keterbatasan fisiknya tidak dapat mengikuti Perjamuan Kudus di gereja, dapat dilaksanakan oleh Majelis Jemaat di rumah atau rumah sakit pada hari yang ditetapkan.
-          Pelayanan Perjamuan Kudus HARUS dilakukan di tengah dan di dalam kebaktian Jemaat. Karena itu tidak ada alasan untuk menyelenggarakannya di luar kebaktian Jemaat, kecuali bagi mereka yang tidak mungkin mengikutinya karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. 
Persiapan:
1.       Majelis Jemaat mempersiapkan perayaan Perjamuan Kudus dengan:
a.       Mewartakan waktu penyelenggaraan Perjamuan Kudus kepada anggota selama 3 hari Minggu berturut-turut.
b.      Mempersiapkan anggota untuk memahami dan menghayati arti Perjamuan Kudus dalam hidup mereka serta melakukan pemeriksaan diri (sensura morum) dengan menggunakan formulir liturgis yang ditetapkan oleh Majelis Sinode.

Umat:
Melakukan Sencura morum : Sensor + memori (pemeriksaan diri/sarana kita mengevaluasi diri) : Alkitabiah à ayat ke-28 dst…
Bnd formulir liturgis GKI ttg Sencura Morum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar