Rabu, 09 Februari 2011

KHOTBAH KEBAKTIAN MINGGU PORIS
16 Januari 2011
Dipanggil, Dibentuk dan Diutus
Tujuan: Anggota Jemaat menanggapi panggilan Tuhan dengan kesediaan untuk dibentuk dan diutus menjadi alat Tuhan bagi pemulihan umat-Nya

§  DOA PELAYANAN FIRMAN
§  PEMBACAAN ALKITAB                                                                             
a.       Bacaan Pertama              : Yesaya 49:1-7
b.      Antar Bacaan                    : Mazmur 40:1-11
c.       Bacaan Kedua                   : I Korintus 1:1-9
d.      Injil        (gloria)
PF         :   Bacaan ketiga diambil dari Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Yohanes 1:29-42. Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya. HALELUYA
 

-Khotbah-

§  Di awal khotbah ini saya hendak bertanya : Adakah di antara kita yang mengetahui bagaimana logo GKI?
§  Pertanyaan selanjutnya: kira-kira apa maknanya? –diskusi-
§  GT à Menunjukkan gambar!
§  Logo GKI : seperti diuraikan TAGER dan TALAK hlm. 54-55 , punya makna:
1.       Perahu = melambangkan gereja Tuhan yang bergerak maju memenuhi tugas panggilannya di dunia, dan pengakuan GKI sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gereja-gereja Tuhan untuk mewujudkan Gereja yang Esa di Indonesia dan dunia
2.       Salib = melambangkan kasih dan pengurbanan YK yang menentukan jalan hidup GKI
3.       Gelombang = melambangkan dunia yang penuh tantangan dan peluang ke mana GKI diutus
4.       Alfa dan Omega = melambangkan Tuhan Allah yang kekal, yang berkuasa menetapkan dan menyertai seluruh perjalanan GKI.

§  Mungkin saudara/I bertanya à Mengapa saya menanyakan hal ini di awal khotbah hari ini? Alasannya sangat sederhana, ketika merenungkan setiap makna dari gambar yang ada dalam logo GKI ternyata logo itu hendak berbicara tentang apa yang tema kita tuliskan dengan 3D à dipanggil, dibentuk dan diutus. Bukan 3 D untuk mengetahui uang asli/palsu ya : Dilihat, Diraba dan Diterawang J

§  Makna logo GKI dengan jelas mengungkapkan bahwa sebagai gereja yang adalah persekutuan orang percaya (karena ini adalah pemahaman ekklesia) itu, kita semua dipanggil dan diutus oleh Allah.. untuk apa? Untuk mengerjakan misi Allah yaitu karya penyelamatan dunia … kita diutus untuk menjadi alat Tuhan dalam pemulihan umat-Nya.


§  Misi gereja tersebut tentu saja dilaksanakan oleh gereja, baik dengan mewujudkan persekutuan dengan Allah dan dengan sesama secara terus-menerus berdasarkan kasih, maupun dalam bentuk kesaksian dan pelayanan. Menyatakan kepedulian dan kasih kepada dunia yang ada di sekitar kita. Itulah bentuk konkret pelaksanaan misi Allah melalui kita sebagai umat-Nya.   

§  Kendati (kalau memperhatikan logo GKI) dalam perjalanan pelayanan dan kehidupan kita ternyata didapati ada gelombang dalam artian selain ada peluang ada pula tantangan yang tidak mudah yang harus dilalui (tantangan yang kita alami dalam hidup pelayanan kita? –diskusi- banyak, misalnya apa? Saya mengajak kita melihat isi syair lagu dalam NKB 111 : ketakutan, kegelisahan, ketidaksiapan, ketidaksediaan, perasaan tidak mampu, ego/kepentingan diri bahkan hingga manusia suka mengeluh, mengkritik : tantangan yang muncul secara internal atau kemudian meluas menjadi eksternal dan persoalan lainnya), namun tugas perutusan itu tidak lantas berhenti begitu saja, gelombang itu tidak menyurutkan kita. Sebaliknya, tugas panggilan dan perutusan itu tetap harus diupayakan bersama oleh kita sebagai umat Tuhan yang telah dipilih dan dipanggil-Nya.

What’s the bible tell to us?
§  Berbicara tentang tugas panggilan dan perutusan, ternyata hal ini ditujukan pula pada beberapa tokoh yang ada dalam bacaan leksionari kita hari ini:
1.     Sosok Hamba Tuhan. Hamba Tuhan dalam kitab Yesaya telah dipilih dan dibekali Allah sejak lahirnya (dipanggil sejak dalam kandungan; menampakkan pola pemanggilan yang sama dengan Yeremia dalam Yer 1:5). Memang jika kita memperhatikan ada sebuah pola pemanggilan yang berulang terjadi bagi pemanggilan para nabi kala itu, dimulai sejak pemangilan Musa (ada dalam Kitab Keluaran).

Dengan pola ini, hendak dinyatakan bahwa hamba Tuhan telah dipilih, oleh Tuhan, dan pemanggilannya dapat dikatakan menarik mengapa? karena ia dipilih menjadi bagian dari rencana besar Tuhan untuk membebaskan umat-Nya, dan kedua yang menarik à pemanggilannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa (ayat ke-6). Itulah panggilan pertama dari bacaan I.

2.     Paulus,
Bacaan kedua menguraikan jelas tentang Paulus yang dipilih menjadi Rasul oleh Allah. Pemanggilan terhadap dirinya boleh dikatakan unik. Mengapa? karena Paulus seperti kita ketahui sebelumnya adalah seorang penganiaya jemaat.

Namun…memang cara Allah tidak terselami oleh manusia, sehingga orang seperti Paulus yang dipandang negatif kala itu, yang disebut sebagai penganiaya orang-orang Kristen, justru dipilih, dibentuk oleh Allah (dibentuk melalui pengalaman spiritualitas berjumpa dengan Tuhan dalam perjalanan menuju Damsyik), bahkan akhirnya diutus untuk menyampaikan pengajaran dan nasihat kepada jemaat Korintus. 

Menarik, karena jika melihat perikop ini secara saksama, di dalamnya kita menemukan satu kata yang mengalami pengulangan 3X, yaitu kata “dipanggil dan memanggil”, yang ada pada ayat 1,2, 9 (mari kita perhatikan bersama). 

Dengan demikian, perikop ini memberi penegasan tentang maksud awal penulisan surat ini, yaitu bahwa baik Paulus, juga pada akhirnya jemaat Korintus mendapat panggilan yang sama, yaitu untuk menjadi umat yang kudus dan hidup dalam persekutuan dengan Kristus.

3.     Dua murid pertama Tuhan Yesus.
Bacaan III, Injil Tuhan YK, menurut Yohanes, mengisahkan tentang pemanggilan murid-murid pertama namun yang unik kisah ini dituliskan dengan gaya yang berbeda dengan Injil Sinoptik lainnya (Matius, Markus, Lukas).

Jika Pada Injil-Injil Sinoptik dijelaskan latar belakang para murid pertama adalah para nelayan, maka dalam Injil Yohanes ini, dua orang muridNya yang pertama dituliskan mereka semula adalah murid Yohanes. Jika dalam Injil Sinoptik dinyatakan bahwa Yesus yang berinisiatif memanggil para murid. Maka dalam Injil Yohanes ini, para muridlah yang berinisiatif mengikut Yesus.

Panggilan ini adalah wujud respon kedua murid tersebut pada kesaksian Yohanes tentang Yesus, yang akan datang sebagai Juruselamat dunia. (ada penggunaan istilah Anak Domba Allah pada ayat ke-29 & 36 yang merupakan symbol penebusan, dan berkaitan langsung dengan karya Allah untuk menebus umat-Nya. Inisiatif kedua murid untuk mengikut Yesus dilandasi oleh konfirmasi iman mereka terhadap pengenalan akan sosok Yesus, dan inilah hal yang menarik untuk direnungkan bersama.

§  Conclusion : Jadi jika kita memperhatikan dengan saksama bacaan-bacaan kita hari ini, maka kita melihat jelas bahwa ada panggilan bagi Hamba Tuhan, Paulus, dan dua murid Yesus. Mereka dipanggil oleh Allah sendiri! Akan tetapi apakah PROSES itu hanya berhenti sampai pada panggilan? Ternyata Tidak! Kalau kita mencermati lebih lanjut, ternyata ada proses berikutnya yang dilakukan yaitu Proses Pembentukan.

§  Tatkala Allah memanggil seseorang untuk menjadi hamba-Nya, maka Allah juga pasti membentuknya sedemikian rupa agar dia menjadi orang yang dikehendakiNya.. Perikop dalam Yesaya mengungkapkan bagaimana Allah membentuknya sedemikian rupa, melalui berbagai proses, termasuk penyucian, latihan pendengaran seorang murid dan sebagainya. Demikian pula pembentukan Tuhan terhadap Paulus melalui sebuah pengalaman spiritualnya yang ia temui ketika melakukan perjalanan ke Damsyik….(tadi sudah disebutkan) dan terakhir pembentukan terhadap dua murid Yesus yang pertama, yakni dengan cara tinggal bersama Yesus. itu bentuk-bentuk konkret dari proses pembentukan yang digambarkan dari bacaan kita.

§  Kalau tahap D-2 ini telah dilaksanakan, maka tatkala waktunya tiba mereka pun akan diutus untuk melayani dan melakukan pekerjaan yang Allah percayakan! 3 D è Dipanggil, dibentuk dan diutus ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila seseorang dipanggil, pasti dia dibentuk, apabila dia sudah dibentuk, ia harus diutus.

§  Jika Firman Tuhan ini diterapkan dalam hidup kita maka apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan sungguh relevan dan sangat mengena. Kita ada sebagai gereja (seperti logo di awal) karena kita dipanggil, dan diutus oleh Allah.

§  Yang terus menjadi pertanyaannya adalah bagaimana dengan respon kita atas panggilan Tuhan itu? Apakah kita dengan teguh dan yakin mengatakan Ini aku utuslah aku! Seperti yang diucapkan Yesaya? Sungguh disayangkan jika dalam hidup kita, keseharian kita, karya di tengah dunia, bahkan juga pelayanan kita, kita tidak merespon panggilan Tuhan tersebut. Alasannya tidak siap….menganggap belum saatnya.. tidak mampu… tidak mau menderita… tidak mau terlibat konflik… Padahal panggilan kita sederhana, belajar untuk terus memuliakan Allah melalui karya dan hidup kita… menyatakan kasih dan cinta kita kepada Tuhan dan sesama di sekitar kita.

§  Sungguh menyedihkan jika dalam hidup kita, kita malah ragu dan menjadi bimbang terutama ketika menemukan gelombang dalam hidup kita. Kita mau bekerja dengan baik (bekerja di sini = luas), eh ada saja masalahnya… kita kemudian menjadi pribadi yang ragu, galau, tidak percaya, padahal menerima panggilan Tuhan bukan berarti kita merasa sanggup melakukan segalanya dengan kekuatan sendiri, melainkan meyakini bahwa Tuhan menyertai, menolong dan memberi kekuatan kepada kita untuk memenuhi tugas panggilan itu.

§  Kalau 3 D ini dikembalikan kepada kita, saya dan saudara, maka apa jawaban dan respon kita? hanya diri kita pribadi yang mampu menjawabnya. Tuhan menolong dan memampukan kita. AMIN.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar