Senin, 23 Agustus 2010

Yosua 2:1-24

YOSUA 2:1-24


Tindakan yang cukup berani. Mungkin inilah kesan pertama kita tatkala melihat isi perikop ini. Mengapa demikian? Hal ini karena perikop yang telah kita baca mengisahkan tentang seorang wanita sundal bernama Rahab, yang menyembunyikan dua orang pengintai atau mata-mata di sotoh rumahnya dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan rumah ketika mereka tengah mengamat-amati kota Yerikho. Bila ini terjadi dalam kehidupan kita, mungkin kita justru akan mengalami perasaan ketakutan. Takut kalau-kalau kita juga ditangkap atau takut kalau kita dianggap salah karena telah menyembunyikan pengintai atau musuh, inilah yang mungkin berkecamuk dalam pikiran kita. Namun tidak demikian dengan Rahab. Ia justru bersikap sebaliknya. Ia berani untuk melakukan sebuah hal yang mungkin dapat membahayakan dirinya.

Pertanyaan yang muncul adalah siapa itu Rahab? Rahab adalah seorang perempuan sundal yang mempunyai rumah pada tembok kota Yerikho. Alkitab memang hanya menjelaskan bahwa ia merupakan seorang yang menerima mata-mata orang Israel dan menyelamatkan mereka dari kejaran Raja Yerikho. Tindakan Rahab yang mengandung konsekuensi ini tentu dilakukan atas dasar alasan tertentu. Ia melakukannya karena keselamatan diri dan keluarganya.

Akan tetapi, ada hal menarik yang tampak dalam diri seorang Rahab. Pada ayat ke-9 dan10 dituliskan dengan tegas bagaimana pernyataan iman Rahab. Ketika ayat ke-9 memulai dengan pengakuan “Aku tahu, bahwa Tuhan …” Ungkapan ini hendak menegaskan secara tersurat bahwa Rahab menyatakan keyakinan dan kepercayaan kepada Allah bangsa Israel itu. Ia juga bersedia untuk memasrahkan dirinya kepada kuasa dan anugerah dari Allah yang Mahakuasa dan Mahabesar. Sesuatu yang sangat penting yang ada dalam diri Rahab secara pribadi.

Singkat cerita, bagian akhir perikop ini menuliskan bahwa setelah ia menyelamatkan dua orang pengintai tersebut dengan menyuruh mereka pergi ke pegunungan dan bersembunyi di sana selama tiga hari, pada akhirnya Rahab pun diselamatkan, yaitu tatkala kota Yerikho direbut dan dirampok habis-habisan.   

Melalui Firman Tuhan yang telah kita baca pada saat ini, maka ada sebuah hal penting yang dapat kita petik untuk kita nyatakan dan aplikasikan dalam kehidupan kita hari lepas hari. Kisah ini mengajak kita untuk belajar dari keteguhan seorang Rahab yang menyatakan iman percayanya hanya kepada Allah. Dalam praktik hidup yang kita jalani, mungkin ini mudah dan dapat kita nyatakan/ungkapkan. Namun menjadi sebuah hal yang sulit ketika kita diajak untuk melakukannya. Tak jarang kita menjadi seorang yang ‘goyah iman’ saat kita diperhadapkan pada sebuah situasi yang sulit. Namun, mari kita belajar dari sosok Rahab yang setia dan percaya kepada Tuhan dalam segala hal. Tuhan menguatkan kita senantiasa.  
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar