Senin, 23 Agustus 2010

Membaca dan mempelajari Firman Tuhan dengan Sukacita

KHOTBAH KEBAKTIAN MINGGU  
WeekEnd Katekumen GKI PeRumaHan CiTra I
24 Januari 2010
Membaca dan Mempelajari Firman Tuhan
dengan Sukacita

§  DOA PELAYANAN FIRMAN
§  PEMBACAAN ALKITAB                                                         
a.    Bacaan Pertama         : Nehemia 8:1-4, 6-7, 9-11
b.    Antar Bacaan              : Mazmur 19:2-15
c.    Bacaan Kedua             : I Korintus 12:12-31a
d.    Injil     (gloria)
PF       : Bacaan ketiga diambil dari Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Lukas 4:14-21. Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya. Haleluya!
 

-Khotbah-

§  Sebagai orang Kristen…tentu kita semua sudah mengetahui bahwa setiap kita senantiasa diingatkan untuk terus membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam kehidupan kita. setiap saat…setiap waktu….

§  Oleh karena itu saat ini/sekarang ini dikenal ada istilah “saat teduh”….tentu kita cukup akrab dengan istilah ini, bukan? Biasanya saat teduh ini diisi dengan berdoa, membaca, dan merenungkan firman Tuhan… fokusnya adalah memiliki waktu khusus dengan Tuhan…kendati hanya 5-10 menit namun ada upaya untuk menyisihkan waktu….  Sepakat ya? Kita tentu tahu dan sudah sangat sadar akan hal ini. Bahkan kita selalu mengatakan perlu waktu saat teduh…penting untuk membaca dan memahami Firman Tuhan untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan kita

§  Akan tetapi saudara-saudara…yang kerapkali diungkapkan…atau  yang kerapkali dikatakan ini ternyata berbanding terbalik dengan kenyataannyal.. Sangat disayangkan bahwa di dalam prakteknya, anggota jemaat pada umumnya tidak mau membaca Alkitab secara teratur, dan tidak mempelajarinya dengan tekun. Kita mengatakan harus membaca, namun dalam praktiknya tidak!!!!

§  Terkait dengan hal ini, ada sebuah ilustrasi yang menarik yang mungkin sudah ada di antara kita yang pernah mendengarnya… jadi ceritanya begini saudara-saudara…. suatu hari ada  seorang pendeta yang ingin menguji sampai sejauh mana anggota jemaat membaca Alkitab setiap harinya. Maka pada suatu hari minggu, ia minta dengan sangat agar semua anggota jemaat mau membaca  Injil Markus pasal 17 di rumah masing-masing. Pak Pendeta merasa girang, sebab semua yang hadir saat itu berjanji mau melakukan pesannya.

§  Minggu berikutnya ketika ditanya siapakah yang sudah memenuhi permintaannya, yaitu membaca Markus pasal 17, serentak semua orang mengangkat tangan tinggi-tinggi. Kenyataan itu justru membuat hati Pak Pendeta merasa sedih…kenapa??? Karena Injil Markus ternyata hanya mempunyai 16 pasal! mungkin kita tersenyum ketika mendengarkan cerita ini. Namun seringkali kita mengatakan kita akan membaca namun kenyataannya tidak!

§  Seringkali saudara-saudara..jika kisah seperti ini ditarik dalam kehidupan kita…ternyata ini kerapkali terjadi …. kita justru mengalami kesulitan untuk memiliki waktu membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam keseharian kita…jangankan merenungkan, membaca Firman Tuhan “KALAU INGAT” saja…”KALAU TUGAS AJA”….kalau saya boleh tahu, berapa di antara kita yang rutin membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap harinya ?atau menyisihkan waktu untuk membaca Alkitab??

discuss

§  Memang, banyak di antara kita yang tidak melakukan itu… ada begitu banyak alasan yang muncul: sibuk, kerja, udah lelah, lupa, digabung saja dengan besok, lusa dst…jadi buku harian/wasiat/ remaja ‘teens’ dibacanya sehari sampai habis….tentu sah2 saja…namun kenapa buku itu ditulis dan disiapkan per hari karena ada alasannya bukan? Supaya kita pun membacanya setiap hari!!! Dan bacanya juga tidak sebatas baca, namun lebih kepada apa yang kita peroleh setelah membacanya? Apa yang dapat kita petik melalui Firman Tuhan tersebut untuk kita terapkan dalam kehidupan kita? dlsb…..

§  Khotbah hari ini mengingatkan kita bagaimana kita diajak untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan dengan sukacita…
 

What’s The Bible Tells to Us?

§  Bacaan I kita dari Perjanjian Lama…. Yaitu Nehemia 8 memberikan sebuah penjelasan dan penggambaran bagaimana Firman Tuhan itu dipahami menjadi sentral dalam hidup beribadah, sama dengan pemahaman Protestan yang menempatkan Firman sebagai sentral (oleh karena itu posisi mimbar juga diletakkan di tengah à tidak sembarang disimpan, namun ada makna di balik itu semua).

§  Kembali pada bacaan kita Nehemia …. Kalau kita memperhatikan konteks/situasi saat itu… ternyata situasinya sulit saudara-saudara…. Tembok Yerusalem telah terbongkar… pintu-pintu gerbangnya terbakar…. Otomatis benteng pertahanan pun tidak ada…. Ini sebuah situasi yang memprihatinkan…namun ternyata Nehemia peduli di sini…ia tidak tinggal diam….Ia mengungkapkan kepeduliannya itu dengan berdoa dan berupaya untuk pembangunan Yerusalem kembali…. Itu situasi yang terjadi…. Sehingga akhirnya apa yang terjadi? Tembok Yerusalem pun dibangun kembali…. 

§  Bacaan kita hari ini menjelaskan kelanjutannya…Ditegaskan bahwa sesudah Rumah Allah dan Tembok Yerusalem dibangun (sebagai rumah ibadah), maka ada upaya dan pemahaman pula agar Firman Tuhan harus menjiwai ibadah bahkan seluruh kehidupan umat Israel. Ada beberapa hal menarik yang mereka lakukan saat itu, yang dapat memberi pembelajaran kepada kita:

ü  Pertama, seluruh rakyat berkumpul untuk meminta agar Ezra mau membawa Kitab Taurat Musa, karena mereka merindukan Firman Tuhan. kita dapat membayangkan bagaimana seluruh rakyat saat itu menuntut dilakukannya pembacaan Firman Tuhan! Di sini kita melihat kerinduan akan sabda Tuhan (Firman Tuhan). kata kuncinya adalah memiliki “kerinduan”…. Ini point pertama yang dapat kita petik…. Ini tentu dapat kita terapkan dalam kehidupan kita. kita mulai dengan kerinduan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan itu dalam hidup kita. dalam hati kita mulai dengan kerinduan…

ü  Kedua, pada hari yang telah ditentukan, Ezra pun membacakan Firman Tuhan dari pagi sampai tengah hari. Lalu apa respons mereka? Menarik dan sangat penting bahwa mereka semua serentak berkumpul bersedia mendengarkan dengan penuh perhatian agar dapat mengerti bagian FIrman Tuhan tersebut. Setelah memiliki kerinduan, mereka pun mendengarkan dengan penuh perhatian….ini kata kunci yang kedua “mendengarkan, namun bukan hanya didengarkan lalu segera hilang lagi..tetapi didengarkan dengan penuh perhatian”… saudara ada perbedaan antara mendengar dan mendengarkan. Jika mendengar hanya sebatas dengar lalu bisa saja keluar lagi, dilupakan….tetapi mendengarkan berarti kita menyimak dengan saksama apa yang disampaikan dan diberitakan itu. Jika memperhatikan perikop ini….Mereka/orang-orang yang ada di sana dapat bertahan berjam-jam mendengarkan pemberitaan Firman Tuhan sebab jiwa mereka dipenuhi sukacita yang besar. Kalau diibaratkan Tuhan bagai kekasih yang sudah lama dirindukan (bagaimana jika merindukan kekasih?? discuss), oleh karena itulah, maka perjumpaan dengan Tuhan sangat dinantikan, begitu kurang lebihnya…. menyimak… mendengarkan dengan penuh sukacita… tidak ngantuk (kalau kebaktian kita menemukan banyak yang menguap..mengantuk bukan? ^^)

ü  Ketiga, memiliki sikap hormat terhadap Firman dan Tuhan, dan ini dilakukan oleh semua yang hadir di sana kala itu.

Ayat ke 6-7 bacaan kita menggambarkan bagaimana Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, dan semua orang bangkit berdiri…. Lalu apa yang dilakukan kemudian? Ezra memuji Allah yang maha besar, semua orang menyambut dengan “Amin, amin” sambil mengangkat tangan, kemudian sujud menyembah Tuhan! melalui penggambaran ayat ke-6 dan 7 ini, kita dapat melihat bahwa Tuhan begitu dirasakan kehadiran-Nya pada saat Firman dibacakan. Demikian kentalnya kesatuan Firman dan yang berfirman (Tuhan), sangat terasa saat itu.


§  Setelah kita memperhatikan bacaan I tadi kita telah dibawa pada sebuah pemahaman pentingnya kerinduan…. Mendengarkan dan memahami Firman Tuhan …. Kesaksian Pemazmur semakin meneguhan penjelasan ini..Mazmur 19 yang telah kita baca juga memberikan penjelasan bagaimana Taurat Tuhan itu sempurna… teguh….tepat…murni…..suci….dan benar…. Melengkapi enam kata sifat itu, pemazmur pun mengungkapkan keagungan Taurat Tuhan dalam hubungannya dengan manusia: menyegarkan jiwa, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman, menyukakan hati, membuat mata bercahaya, tetap ada untuk selamanya serta yang terakhir adil semuanya… inilah Taurat Tuhan yang diungkapkan oleh pemazmur dalam bacaan kita… =)

§  Setelah mengetahui pemaparan pentingnya Taurat Tuhan…maka akhirnya kita dibawa oleh penulis kitab Injil yaitu Injil Lukas yang sudah kita baca (Lukas 4:14-21), pada sosok YESUS yang suka membaca Firman Tuhan… Pada kenyataannya, Yesus memberikan teladan itu bagi kita….

§  Kalau kita menyimak apa yang dipaparkan dalam Injil Lukas 4 ini, kita dapat melihat bagaimana sosok Yesus membaca Firman (4:16). Atau dapat disebut pada zaman sekarang, Yesus sebagai Lektornya (istilah lektor berarti pembaca Firman Tuhan, seperti hari Minggu dalam kebaktian kita ada aktivis, anggota jemaat yang bertindak sebagai lektor, bacaan II dan antar bacaan baru Penatua à mereka juga lektornya)….

§  Yesus membaca Firman. Ini berarti bahwa Yesus menyadari dengan sungguh pentingnya Firman Tuhan dan tentu keseluruhan isi di dalamnya… kalau melihat pembacaan ini disebutkan bahwa Yesus membacakan satu bagian penting dari Kitab Yesaya (ayat 18-19). Apa yang dibaca oleh Yesus pun adalah nubuatan yang sebenarnya telah digenapi dalam diri-Nya…. Jadi Yesus tidak hanya berada sebagai pembaca saja namun Ia adalah penggenapan dari Firman Tuhan yang dibacakan-Nya… sungguh menarik saudara-saudara….

§  Lalu apa yang dilakukan Yesus, setelah Ia membaca, Ia menutup kitab itu… memberikannya kepada pejabat…dan Ia pun mulai mengajar…ada sesuatu yang dilakukannya agar isi dari Kitab Suci itu pun sungguh-sungguh dapat dimaknai oleh pendengarnya.  


ReleVansi/Aplikasi

§  Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus…Sungguh menarik…sungguh sederhana….namun sungguh penting apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan melalui kebaktian Minggu ini à Khotbah ini hendak mengingatkan kita untuk senantiasa membaca dan merenungkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh… dengan sukacita… kita belajar untuk membina relasi/kedekatan dengan Tuhan melalui Firman yang disampaikan…. Pesannya hanya itu saja…

§  Mungkin seperti tadi di awal kita beranggapan àKita semua sudah tahu akan hal ini, namun ketika kita diperhadapkan pada kehidupan sehari-hari yang kita jalani ternyata tidak mudah dalam praktiknya saudara-saudara..….mungkin kita menemukan yang namanya waktu yang terbatas untuk meluangkan waktu membaca Firman Tuhan…. atau keengganan…kemalasan….menunda….dlsb…. ini tentu yang menjadi persoalan bagi kita semua…

§  Sebagai anak-anak marilah kita terus berupaya untuk menyambut dengan sukacita kesempatan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan…apalagi bukan kebetulan saat ini kita hadir sebagai peserta katekisasi yang akan mengakhiri katekisasi kita…karena kita sudah mengikuti weekend katekumen….(akan berakhir siang ini)….

§  Weekend Katekumen merupakan proses akhir sebelum kita menerima sakramen baptis..ada juga yang di-SIDI… sebagai tanggungjawab Kristiani kita, kita diajak untuk terus berbuah dalam kehidupan kita….

§  kelas katekisasi boleh berakhir, tetapi pemaknaan akan iman Kristiani kita haruslah terus bertumbuh…dan pertumbuhan ini dapat terjadi ketika dengan setia kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan dalam kehidupan kita….




Kiranya Tuhan Yesus menolong dan
memampukan kita semua
untuk melakukannya.
AMIN








Tidak ada komentar:

Posting Komentar