Senin, 23 Agustus 2010

Kualitas Lebih Penting daripada Kuantiitas

KHOTBAH KEBAKTIAN MINGGU
RC Pelawat GKI Perumahan Citra I
07 Agustus 2010
Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas

§  DOA PELAYANAN FIRMAN
§  PEMBACAAN ALKITAB                                                             
a.    Bacaan Pertama         : Kejadian 15:1-6
b.    Antar Bacaan              : Mazmur 33:12-22
c.    Bacaan Kedua             : Ibrani 11:1-3; 8-16
d.    Injil (gloria)
PF       : Bacaan ketiga diambil dari Injil Tuhan Yesus Kristus menurut Lukas 12:32-40. Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah setiap kita yang mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya. Haleluya!
 

-Khotbah-

  Ada sebuah anggapan yang muncul dalam kehidupan pelayanan kita, yang mengatakan demikian: Seringkali sebuah gereja dipandang baik ukurannya hanya satu à kalau anggota jemaatnya banyak. Bisa tembus angka ribuan, malah kalau bisa puluhan ribu.

§  Story: saya pernah melakukan sebuah penelitian skripsi di sebuah gereja di Kebayoran Baru, dan ternyata anggota jemaat terdaftar hingga 11 ribu jiwa. Saya sampai kaget sendiri saudara! Saya berpikir dalam hati : apa ngga mabok pendetanya? Penatuanya? Saya kemudian iseng bertanya berapa jumlah penatua di sana? Ada 100 orang lebih saudara! Ketua umumnya dipegang oleh Pnt. Dapat dibayangkan bagaimana PMJnya? Mungkin harus di ruang ibadah, bisa 2 hari 2 malem ngga selesai-selesai…  J 

§  Umat Tuhan, tanpa disadari atau bahkan dengan disadari, kerapkali persoalan muncul tatkala banyak orang yang memandang bahwa keberhasilan gereja lebih sering diukur karena jumlah anggota atau pengunjung kebaktian bertambah. Hal ini tidak salah. Karena merupakan kerinduan kita semua untuk meningkatkan kuantitas jemaat dalam sebuah ibadah. Siapa di antara kita yang tidak senang & bahagia ketika kita memiliki banyak rekan dalam kehidupan pelayanan dan berjemaat kita. bahkan salah satu tokoh pembangunan jemaat Dr. Jan Hendriks juga pernah mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menentukan dalam pembangungan jemaat  adalah struktur yaitu relasi antar individu dan antar kelompok, disamping iklim, kepemimpinan, tujuan, dan konsepsi identitasnya.

§  Namun apakah memang hal itu menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan tersebut? Dengan tegas kita harus mengatakan tidak! Bukan berdasarkan hal itu saudara! Kuantitas penting, namun ternyata ada hal lain yang lebih penting yaitu KUALITASNYA. Kualitas dalam KBBI kerapkali dihubungkan dengan tingkat baik/buruknya sesuatu, kadar, mutu. Berbicara tentang kualitas, ternyata ini juga seringkali kita hubungkan dengan kehidupan kita sehari-hari.

§  Ketika membeli barang misalnya. Pasti yang kita cari adalah kualitasnya. Beli lemari. Story: Keluarga kami pasti akan bertanya dari kayu apa? Kuat atau tidak? Kena air bagaimana? Karena daerah kami (Bekasi), selain penuh harapan (nama-nama komplek: ada Harapan Indah, Harapan Jaya, Harapan Baru, Taman Harapan Baru, dll), juga terkenal dengan banjirnya. Pernah sampai setengah pintu. Kalau hujan sehari pasti masuk. Entah semata kaki, bahkan selutut, kalau hujannya besar. Jadi, pasti kualitas barang itu diutamakan. Begitulah kurang lebihnya. Point: Cerita ini hendak menggambarkan bagaimana kualitas harus menjadi yang utama.

§  Kalau dikaitkan dengan kehidupan kita orang percaya, maka yang utama yang harus kita miliki tentunya adalah kualitas iman kepada Tuhan. Kualitas yang dimaksud lebih mengarah pada pertumbuhan iman dan spiritualitas kita kepada Tuhan.

§  Sungguh disayangkan…. dewasa ini, sudah cukup banyak orang yang kurang mempedulikan pertumbuhan kualitas iman dalam dirinya. Tidak terkecuali juga bagi anggota jemaat di gereja. Kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan/menumbuhkan iman kita secara pribadi kurang mendapat tempat. Ambil contoh kegiatan pembinaan. GKI khususnya GKI Citra I khan terkenal dengan kegiatan pembinaan. Setiap minggu ada kegiatan. Dari MJ bidang Pembangunan Jemaat, semua komisi….. ketika pembinaannya juga baik, tema bagus..pembicara sudah dipilih yang berkompeten, ehh kehadiran anggota jemaat minim…. PA dan PD di wilayah masing-masing…juga…. menurut data masih terbatas pada orang yang sama…. Kalau digabung dari 10 wilayah memang banyak…namun kalau satu-satu wilayah yang banyak mungkin 30 orang. sedangkan data anggota jemaat wilayah A, misalnya sangat banyak! Ini tentu juga harus kita perhatikan bersama dalam pelaksanaannya.

§  Sebagai anak-anak Tuhan kita harus senantiasa belajar untuk terus bertumbuh dalam iman dan spiritualitas kita… karena itu menjadi sebuah hal yang utama dalam hidup kita.

§  Kualitas menjadi sangat penting daripada kuantitasnya”. Inilah tema yang kita renungkan pada saat ini. Dan kita mau belajar dari Firman Tuhan yang telah kita baca melalui pembacaan leksionaris kita.


Apa yang dapat kita pelajari melalui Firman Tuhan hari ini?
Saya menemukan bahwa benang merah bacaan leksionaris hari ini jelas berbicara tentang perjalanan iman yang di dalamya ada kualitas. 
1.       Kualitas iman Abram à yang kemudian kita ketahui berganti nama menjadi Abraham dalam Bacaan I kita (Kejadian 15:1-6). Perikop ini adalah lanjutan dari perikop-perikop sebelumnya. Kualitas iman yang bagaimana yang tampak di sini?
-          Kualitas iman yang terus bertumbuh.   Jika kita memperhatikan perikop/kisah ini secara menyeluruh kita dapat melihat bagaimana fokus bacaan kita adalah pada sosok Abram yang sempat menggumulkan janji Tuhan perihal keturunannya. Sempat terbersit keraguan dalam hatinya terkait dengan janji Tuhan tersebut.

-          Abram menyadari betul bahwa ia sudah lanjut usia, sulit memiliki keturunan (kenyataan kita juga demikian, meskipun ada salah seorang opa usia 65 tahun memiliki anak – setara dengan cucunya). Sehingga ketika ia memikirkan kepada siapa harta warisannya diberikan, pikirannya langsung mengarah pada Eliezer salah seorang anak bujangnya. Sudut kemanusiaan Abram tampak dengan jelas di sini.

-          Namun bagaimana respon/ tanggapan Tuhan terhadap pergumulan ini? Sederhana saudara! Tuhan menegaskan kembali akan janji-Nya kepada Abram, bahwa ia akan mendapatkan anak kandung dari istrinya Sara. Tetapi tidak berhenti hingga di situ saja! Allah merasa perlu menguatkan dan memulihkan iman Abraham.

-          Diceritakan dalam Alkitab bagaimana selanjutnya Tuhan mengajak Abram ke luar kemah dan menyuruhnya menghitung bintang-bintang di langit. Jika Tuhan sanggup menciptakan bintang di langit yang tak terhingga jumlahnya itu, maka Ia pun sanggup memberikan keturunan yang banyak kepada Abram sesuai dengan janji-Nya.

Relevansi/Pembelajaran yang diperoleh:

-          Melalui bacaan ini kita hendak diingatkan untuk senantiasa memiliki keteguhan iman di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bukan tidak mungkin iman kita menjadi goyah, terutama tatkala harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sering khan kita mengalami hal ini saudara?

-          Namun melalui kisah Abram ini, kita mau belajar untuk terus bertumbuh dalam iman, melatih dan menyediakan diri dibentuk melalui serangkaian peristiwa yang kita hadapi!  

2.       Kualitas iman Pemazmur (dalam Mzm 33) yaitu kualitas iman yang bersyukur dan menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Tuhan à

-          Melalui Mazmur 33 ini, kita dapat melihat bagaimana kualitas iman pemazmur tampak tatkala ia menegaskan bahwa sungguh merupakan kebahagiaan tatkala memiliki Tuhan sebagai Allah yang hidup baginya dan bagi bangsanya (Mzm. 33:12).

-          Bahkan ditegaskan pula bahwa kebahagiaan itu pun nyata ketika mata TUHAN senantiasa tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya (Mzm. 33:18). Di sini pemazmur meyakini bahwa Allah adalah pribadi yang peduli dan akan mencukupkan kebutuhan umat yang berharap kepada-Nya.

3.       Kualitas iman penulis surat Ibrani yang ternyata memberikan pengaruh kepada pembacanya. Pertanyaannya adalah kualitas yang bagaimana?
-          Kualitas iman yang memotivasi dan memimpin umat untuk tetap maju mengerjakan kehendak Allah kendati mungkin umat harus berhadapan terlebih dahulu dengan situasi yang tidak mudah…situasi yang sukar di dalamnya.

-          Di sini penulis Surat Ibrani mengemukakan contoh dari tokoh-tokoh masa lalu yang memiliki tempat penting dalam perjalanan sejarah mereka sebagai umat Allah.

-          Contoh konkret yang dituliskan adalah iman Habel, iman seorang Abraham (relevan pula dengan bacaan I kita dari Kitab Kejadian), bahkan kalau kita membaca perikop ini secara keseluruhan, kita menemukan ada beberapa tokoh Perjanjian Lama yang juga diuraikan karena mereka memiliki keteguhan iman di dalamnya: misalnya saja à Henoch, Nuh, Yusuf, Musa, dan lain sebagainya.  

Relevansi dan pembelajaran dalam kehidupan:
-          Apa yang dituliskan dalam Ibrani ini juga menjadi pembelajaran bagi kita. Bukan tidak mungkin bahwa dalam hidup ini ada begitu banyak tantangan bahkan juga kesulitan yang muncul, yang menghadang orang-orang beriman.

-          Akan tetapi bagaimana kita tetap menjaga dan memelihara kualitas iman kepada Tuhan, sesungguhnya itulah yang utama. Kita belajar untuk terus termotivasi agar kita tidak menyerah, tetapi sebaliknya tetap memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Jika ini yang terjadi, maka sesungguhnya itulah hakekat dari iman yang berkualitas.
-          Kalau dikaitkan dengan  kehidupan kita sebagai para pelawat GKI Citra I. maka ini juga harus kita terapkan. Menjadi pelawat bukan tidak mungkin kita juga mengalami persoalan, pergumulan, tantangan di dalamnya.

-          Misalnya ada orang yang sudah lama tidak hadir, lalu kita melawat, ehh tidak diterima…atau dalam kebersamaan di pelawat ini ehh tiba-tiba ada rekan yang tersinggung, marah, kecewa dengan tim pelawat, dll.. itu ditemui dalam hidup pelayanan kita.

-          Namun apa pesan Firman Tuhan? FT menegaskan bahwa mari janganlah kita menyerah akan hal ini. Kita belajar untuk menerima dan terus mengupayakan yang terbaik untuk komisi kita. Seperti tema RC ini sekali melawat tetap melawat.   

4.     Kualitas iman murid-murid Yesus, yaitu terus mengarahkan tujuan hidup mereka kepada Kerajaan Allah.

-          Ini menjadi sebuah hal yang penting dan harus senantiasa dimiliki oleh orang percaya. Orang-orang beriman yang mengarahkan tujuan hidup kepada Kerajaan Allah adalah orang-orang yang juga menantikan kedatangan Anak Manusia.

-          Kedatangan tersebut tidak ada yang mengetahuinya, namun dua hal yang harus dilakukan adalah “berjaga-jaga” (ay. 37) dan “siap sedia” (ay.40) di dalamnya.

-          Kedua ungkapan ini sesungguhnya hendak menggambarkan sikap yang aktif untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dalam menanti kedatangan Anak Manusia tersebut.

-          Meskipun kental dengan nuansa eskatologis (Kedatangan Anak Manusia), namun Firman Tuhan melalui Injil Lukas ini tidak berbicara tentang hal-hal yang akan datang. Sebaliknya di sini Yesus hendak berbicara tentang sikap orang-orang beriman pada saat ini, dalam kehidupan mereka sehari-hari.

-          Apa yang dapat dilakukan? Tentu saja adalah tetap menjaga bahkan menumbuhkan kualitas iman mereka kepada Tuhan.

-          Memang, kembali saya utarakan bahwa menjalani kehidupan ini tidaklah mudah. Menjadi pribadi-pribadi yang menyatakan keteguhan dan kesetiaan iman kepada Tuhan bukanlah perkara yang gampang.

-          Namun tetap…kita harus mengupayakannya dalam kehidupan kita, khususnya dalam hidup pelayanan kita.

Kaitan dengan kehidupan para pelawat:
-          Kita ada sebagai pelawat… kita prihatin jika makin kesini sudah sedikit anggota jemaat yang menyatakan kesediaan untuk menjadi entahkah koordinator wilayah atau bahkan menjadi tim pelawat. Menjadi bagian dari komisi pelawat adalah sebuah anugerah dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita dapat memperoleh begitu banyak proses pembelajaran melalui kegiatan dan pelayanan kita di komisi ini. Belajar menghadapi karakter orang, belajar memiliki empati, kepedulian dan kasih terhadap sesama, dll…. Dan tentu saja di samping semuanya itu kita juga belajar untuk semakin bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan di dalamnya. Inilah arti sebuah kualitas iman yang harus kita miliki secara pribadi. (Rangkum bacaan Leksionaris).

-          Kiranya Firman Tuhan ini dapat menguatkan kita semua, saudara dan saya untuk menjadi pribadi, pelawat-pelawat yang bertumbuh di dalam iman kepada Tuhan.



Tuhan Memberkati




Tidak ada komentar:

Posting Komentar