Berbeda tapi Bersama
by BizResult on Monday, June 14, 2010 at 12:20pm
Pernahkah anda berada di dalam kelompok dimana semua anggotanya memiliki perilaku yang 100% sama? Atau di dalam keluarga anda sendiri, apakah semua orang memiliki cara dan pandangan yang seragam atau satu? Kemungkinan besar (sangat besar!) jawabannya adalah tidak. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman itu adalah hal yang alami di dunia ini. Kata individu yang berakar dari frase in divide atau yang tidak bisa terbagi (unik) artinya tidak ada satu manusia di dunia ini yang sama. Perbedaan dalam diri manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah kepribadian, lingkungan, pengalaman, dan cara belajar.
Apa itu Perbedaan atau Keragaman?
Dengan demikian sebagai pemimpin, adalah hal yang wajar jika di dalam tim yang kita pimpin atau dalam keluarga kita sendiri kita mendapatkan beragam cara dan pandangan. Perbedaan ini juga meliputi cara bekerja atau menyelesaikan masalah dan kadangkala perbedaan ini bisa menjadi hambatan dalam bekerja sama. Namun bila kita amati lebih cermat, perbedaan justru lebih sering memperkaya kita, memberikan alternative lebih banyak, dan mampu mengurangi kelemahan-kelemahan dalam pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Orang biasanya berpikir keragaman manusia dalam hal yang berakar pada kelompok tertentu yang berbeda. perbedaan ini antara lain ras, kebangsaan, Budaya / etnis , Jender, kelas, dan agama. Namun sebenarnya di samping itu terdapat ratusan perbedaan lainnya, yang sangat individual dan seringkali jauh berpengaruh pada kemampuan bekerja sama secara intelektual. Misalnya, Kepribadian , Preferensi, kepentingan, Kebutuhan, Kemampuan, keterampilan, kapasitas, dll
Perbedaan yang tidak diakui dan benar-benar didengar / dilihat akan muncul sebagai masalah , sumber konflik, hambatan, dan alasan untuk tidak berpartisipasi. Di sinilah peran pemimpin tim sebagai pengelola kinerja membutuhkan kemampuan dalam menangani perbedaan.
Mengapa mengelola perbedaan penting?
Perlukah kita menangani perbedaan? Apakah tidak lebih mudah jika kita (sebagai pemimpin) menetapkan segala sesuatunya atau ketika kita membentuk tim kita memilih hanya calon anggota yang memiliki kesamaan satu dengan yang lain? Sebagai kepala keluarga, bukankah lebih mudah jika kita menentukan bagaimana segala sesuatunya dilakukan?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebuah pertanyaan, realistiskah semua itu? Apakah dengan membuat ketetapan untuk segala sesuatu yang harus dilakukan maka hasil yang dicapai akan lebih baik? Mungkinkah kita menemukan semua orang yang sama dengan mudah? Bagaimana dengan keluarga kita? Bisakah mereka menerima sikap kita?
Pada kenyataannya tidak semua hal bisa kita lakukan sendiri. Dan sebagai pemimpin, kita harus mampu mengarahkan orang lain untuk mencapai sasaran bukan melakukannya sendiri. Untuk itu diperlukan partisipasi semua orang. Sebagaimana sebuah tim olah raga misalnya sepak bola, dimana setiap orang di dalam tim memiliki peran masing-masing dan memiliki kapasitas dan kapabilitas yang berbeda, perbedaan adalah sumber kekuatan yang mampu memaksimalkan kinerja tim dalam meraih kemenangan. Demikian pula dengan tim kerja, perbedaan yang ada, bila diakui dan dimanfaatkan dengan baik akan menjadi
Mengenali Jenis Keragaman
Menurut Jack Recht penulis, “Co Creative Process” ada tiga macam klasifikasi perbedaan dalam kelompok yaitu:
Perbedaan Komplementer, perbedaan ini bersifat saling melengkapi, biasanya untuk tugas spesifik, misalnya dalam mengerjakan suatu proyek ada anggota yang mahir dalam menyusun proyeksi, dan ada yang mahir dalam mencari alternatif pembiayaan. Perbedaan ini justru harus ditanggapi dengan memberikan penugasan yang tepat pada masing-masing anggota tim.
Perbedaan non-signifikan, perbedaan ini nyata terlihat dalam cara kerja masing-masing anggota tetapi tidak punya pengaruh besar atau langsung dalam pelaksanaan tugas. Misalnya satu orang anggota yang lebih nyaman bekerja dengan music. Bila yang lain terganggu, anggota itu bisa diminta menggunakan tempat pribadi atau memakai earphones misalnya. Selain itu penetapan prioritas menjadi penting untuk menentukan apakah perlu perbedaan itu diakomodasi.
Perbedaan bertentangan (Conflicting), perbedaan ini ketika terjadi akan menghalangi penyelesaian tugas. Misalnya dalam pengambilan keputusan, ada anggota yang cenderung menekankan pengambilan yang segera sedangkan yang lainnya harus mempertimbangkan banyak hal. Untuk menyelesaikan hal ini tentunya diperlukan fasilitasi dan mediasi oleh pihak lain biasanya pemimpin tim.
Langkah-Langkah Mengelola Perbedaan
Untuk mulai mengelola perbedaan demi kemajuan bersama ada beberapa langkah yang perlu dijalankan pemimpin tim:
Pertama adalah dengan menciptakan lingkungan yang menghargai perbedaan, membuat dialog tentang perbedaan berjalan, toleransi terhadap ambiguitas dan perbedaan, dan memperluas definisi tentang keragaman.
Kedua adalah dengan menyambung perbedaan untuk menciptakan sinergi. Anggota tim dari berbagai jenis kepribadian dan gaya belajar, misalnya dapat digunakan bersama untuk keuntungan besar. Yang bergerak cepat dapat membantu orang mendapatkan masalah, sementara orang yang reflektif dapat memastikan bahwa apa yang dilakukan masuk akal.
Ketiga, menggunakan keragaman sebagai sumber daya untuk bertahan dan beradaptasi. Seperti halnya diversifikasi lahan sebagai contoh. Jika Anda tidak hanya menanam padi tetapi bisa memanfaatkan lahan untuk jagung, anda akan lebih bisa bertahan dari paceklik.
Keempat, menangani konflik dengan dialog bukan konfrontasi. Biasanya ini diperlukan untuk membuat orang-orang yang saling berkonflik untuk saling mendengar dengan baik, dan rasa didengar. Kemudian setelahnya mereka mulai dapat melihat satu sama lain sebagai sesama manusia dan bekerja sama untuk mencari solusi yang baik.
Dan akhirnya, bantu/biarkan perbedaan mengatur dirinya sendiri. Sediakan ruang terbuka untuk berdialog dan berkelompok. Agar orang dapat menggunakan perbedaan sebagai gairah untuk membantu kemajuan organisasi dengan tindakan positif.
Kesimpulan
Kita menyadari bahwa perbedaan adalah hal yang wajar yang akan kita temui dalam hidup. Dan kita harus bisa mengelola perbedaan yang ada dengan baik karena perbedaan yang dikelola dengan baik akan menjadi tumpuan yang sangat berguna dalam menghadapi berbagai tugas dan tantangan ke depan. Sebagai pemimpin kemampuan kita menangani perbedaan merupakan salah satu kunci membentuk tim yang kuat.
Keragaman umumnya sering dianggap sebagai penghalang untuk pekerjaan berorientasi-tugas. Persepsi ini biasanya salah. Namun, ketika kita harus menyelesaikan tugas tertentu, kita memang perlu untuk meminimalkan, menghilangkan atau mengatasi ketidakharmonisan ini.
Dimana kita semua dalam kelompok atau masyarakat ingin membangun dengan perbedaan maka budaya saling percaya, menghormati, kemitraan dan beretika dalam belajar. Dengan demikian, kita akan dapat mentransformasikan perbedaan menjadi sumber daya kreatif .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar