Ya Tuhan Tiap Jam (KJ 457)
Selamat Tahun Baru 2011! Mungkin itulah hal pertama yang diucapkan ketika saudara membaca Paideia ini. waktu bergulir begitu cepat, sehingga tanpa terasa kita telah memasuki tahun baru dengan pengharapan yang baru pula.
Memasuki tahun baru ini, tentu ada begitu banyak perasaan yang muncul dalam benak dan pikiran kita. ada kegembiraan, namun juga ada kebimbangan dan ketakutan. Ada kesukaan, ada pula ketidaksiapan dalam menjalani hari-hari di tahun yang baru ini. Oleh karenanya sebagai umat Tuhan kita diajak untuk terus mencari Tuhan setiap waktu dalam hidup kita. Paideia kali ini hendak mengisahkan cerita dari lagu Ya Tuhan, Tiap Jam, yang ada dalam KJ 457.
Pengarang Syair Lagu Ya Tuhan Tiap Jam
Syair lagu yang merupakan tumpahan perasaan dan kerinduan ini, dikarang oleh seorang ibu rumah tangga yang bernama Annie Hawks, pada tahun 1872. Siapakah Annie Hawks? Annie Shrewood Hawks dilahirkan di Hoosick, New York pada tahun 1835. Ketika muda, bakat untuk membuat syair lagu sudah nampak. Memasuki usia 14 tahun, Annie sudah secara teratur mengirimkan syair-syairnya ke berbagai surat kabar. Jika ditotal secara keseluruhan, sudah 400 syair lagu yang dibuat oleh Annie. Akan tetapi dari begitu banyak syair tersebut, syair lagu inilah yang paling terkenal hingga sekarang.
Pada tahun 1859, Annie Sherwood menikah dengan Charles Hawks dan mereka dikarunia tiga anak. Mereka tinggal di Brooklyn, New York, dan menjadi anggota gereja Baptis, dimana Dr. Robert Lowry menjadi gembala sidangnya. Menarik karena ternyata pendeta ini adalah seorang musisi yang sangat berbakat, sehingga tatkala berjumpa dengan Annie, ia memperhatikan bakatnya dan terus memberi semangat agar Annie dapat mengarang syair lagu.
Lalu kapankah syair lagu ini dikarang? Berikut catatan Annie Hawks: “Ketika itu saya berumur 37 tahun, seorang ibu rumah tangga yang masih tergolong muda. Tahun itu tahun 1872. Suatu pagi saya sibuk dengan urusan rumah tangga, tiba-tiba timbul pikiran pada diri saya, betapa indahnya hidup dekat Tuhan, entah itu dalam keadaan bahagia ataupun derita. Dari pikiran tersebut, timbullah kata-kata berikut ini dalam hati saya: “Ya Tuhan, tiap jam, aku memerlukanmu…” Lalu saya membuat syair yang berjumlah empat bait itu.
Annie Hawks kemudian menunjukkan syair empat bait itu kepada Dr. Lowry sang gembala sidang. Dr Lowry sangat senang melihat syair itu, lalu mengarang lagunya dengan menambahkan pula refrain yang enak melodinya, sehingga anak-anak pun menyukainya (selanjutnya Dr. Lowry[1] menjadi pengarang melodi lagu ini).
Tidak lama setelah itu, lagu “Ya Tuhan Tiap Jam”, segera masuk dalam buku nyanyian Sekolah Minggu gereja Baptis di Cincinnati Ohio, lalu dinyanyikan di Pertemuan Sekolah Minggu pada tahun yang sama. Lagu itu kemudian diperkenalkan oleh Ira Sankey dalam pertemuan-pertemuan Moody dan Sankey di Amerika dan Inggris, bahkan lagu ini pun sangat disukai di seluruh dunia.
Enam belas tahun setelah mengarang syair lagu tersebut, Annie Hawks kehilangan suaminya. Mengalami peristiwa kedukaan ini tentu saja bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi melalui peristiwa tersebut, Annie justru mendapat penghiburan dari syair lagu yang dikarangnya. Ia menulis sebagai berikut: “Dulunya, saya kurang mengerti bagaimana kata-kata lagu itu menyentuh dan menghibur hati banyak orang. Tetapi ketika saya sendiri ditimpa dukacita, saya merasakan penghiburan dari lagu itu”.
Kisah lagu ini begitu inspiratif dan menjadi pegangan bagi kita untuk senantiasa menyerahkan perjalanan hidup kita setiap waktu di tahun 2011, hanya kepada Tuhan Sang Empunya waktu tersebut.
Sumber:
“Kisah Kidung”, karya Alfred Simanjuntak.
schaefer-family.com/hymns/need.htm
badgerdown.blogspot.com/.../history-of-songmarch-i-need-thee-every.html
www.readingtoknow.com/.../i-need-thee-every-hour-hymn-for.html
Pnt. Gloria Tesalonika S.Si (Teol)
[1] Dr. Robert Lowry adalah seorang pendeta gereja Baptis yang sangat berbakat dan dihormati sebagai komponis. Ia lahir pada tahun 1826 di Philadelphia, Amerika. Ia melayani cukup lama di New York dan selama enam tahun ia menjadi profesor di Universitas Bucknell . Ia mengarang cukup banyak lagu, dan diakui sebagai pemusik yang memberi gaya segar dalam music rohani di Amerika. Karyanya yang lain adalah Di Jalanku ‘Ku Diiring (KJ 408) dan “Di Makam yang Gelap” (KJ 195).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar