Kamis, 05 Mei 2011

Kisah Lagu Paideia Maret-April


"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.,"
(Matius 6:33)

Kisah lagu dalam Buletin Paideia kali ini adalah lagu dari PKJ no. 103 yaitu “Carilah Dulu Kerajaan Allah”, sebuah lagu yang amat indah dan menjadi perenungan berharga bagi kita untuk senantiasa mencari ‘Kerajaan Allah’ serta menghadirkan Syalom Allah dalam kehidupan yang kita jalani, khususnya di tengah panggilan kita sebagai anak-anak Tuhan. 

Nyanyian dalam PKJ 103 ini adalah sebuah  nyanyian kontemporer yang relatif masih muda umurnya, yaitu diciptakan pada tahun 1948 oleh seorang artis dan musisi yang dilahirkan di Lafferty, Alamorgodo, New Mexico Amerika Serikat, bernama Karen. Karen dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristen yang taat. Ia menamatkan studinya dalam bidang pendidikan musik dari Universitas New Mexico pada tahun 1970. Amatlah menarik karena pada awalnya Karen hanyalah seorang penyanyi night club. Namun melalui pengalaman hidupnya, akhirnya dia meninggalkan profesinya dan menyerahkan hidupnya penuh waktu pada pelayanan. Berikut ini adalah kisah terciptanya lagu ”Carilah dulu kerajaan Allah”.

Kurang lebih pada tahun 1971, Karen Lafferty mengalami kesulitan keuangan. Kala itu sewa rumahnya habis, dan ia pun harus membayar cicilan mobilnya. Karen baru saja meninggalkan pekerjaannya yang menjanjikan secara finansial sebagai penyanyi di night club, dan memenuhi panggilannya dalam pelayanan. Karen mengalami pergumulan berat manakala tabungannya sudah habis, sementara tagihannya sudah jatuh tempo. Dia mulai berusaha keras menelepon orang-orang untuk menawarkan diri mengajar gitar secara privat, namun ironisnya saat itu dia tidak menemukannya. Ada yang menarik dari kisah hidup seorang Karen. Di tengah pergumulannya itu, Karen tidak mau kembali menjadi penyanyi night club, ia terus berusaha mencari pekerjaan yang dapat memberinya penghasilan namun tidak menghalanginya untuk terus terlibat dalam pelayanan. Semua usaha sudah dilakukannya namun sepertinya semuanya tertutup bagi Karen.

Malam itu Karen pergi ke sebuah Pemahaman Alkitab yang dipimpin oleh seorang pendeta. Pendeta tersebut membahas bagian Alkitab dari Matius 6. Salah satu ayat yang begitu mengesankannya adalah ketika membaca ayat ke-33 ”Carilah dahulu kerajaan Allah...”. Ketika membaca ayat ini, Karen merasakan bahwa inilah jawaban Tuhan atas permasalahannya. Meskipun tatkala ia pulang sewa rumahnya tetap belum terbayarkan, namun sekarang ia memiliki sukacita dalam hatinya. Karen mulai memetik gitarnya dan menyanyikan Matius 6:33 dan menambahkan descant ”Haleluia” pada lagu itu.

Tak lama berselang, Karen membagikan lagu barunya pada sebuah kebaktian kaum muda di Kapel Calvary. Lagu ini ternyata sangat mudah dipelajari dan diingat sehingga para peserta yang berasal dari berbagai negara terkesan dan membawa lagu ini ke negara asal mereka masing-masing. Sungguh luar biasa, keesokan harinya ketika Karen bangun, sewa rumahnya tetap belum bisa terbayarkan, namun pada hari itu dia menerima sebuah cek yang tidak hanya cukup untuk membayar sewa rumahnya dan cicilan mobilnya, tetapi juga untuk membiayai kursus Alkitab yang telah lama dia ingin ikuti.

Tahun berikutnya Karen merekam lagu sederhananya itu pada sebuah album dari perusahaan rekaman Maranatha yang saat itu baru memulai usahanya. Berjalannya waktu membuat lagu ”Carilah Dahulu Kerajaan Allah” ini menjadi populer di seluruh dunia.


Sepanjang pelayanannya sebagai musisi Kristen, Karen telah mengarang banyak lagu, namun justru lagu yang sangat sederhana ini menjadi lagu yang amat disukai orang Kristen, bahkan hampir di semua denominasi yang ada. ”Lagu ini adalah lagu paling sederhana yang pernah saya ciptakan” ujar Karen, ”sebenarnya setiap orang juga juga dapat menulisnya. Saya bersyukur kepada Allah yang memberikan anugerah sehingga saya dapat menulisnya”. Dalam perjalanannya ada 3 buah album yang dikarang oleh Karen, yaitu: Bird in a Golden Sky (1975), Sweet Communion (1978), dan Life Pages (1980).

Kisah lagu ini begitu inspiratif dan dapat menjadi perenungan bagi setiap kita, untuk terus mencari Dia yang senantiasa memberi kekuatan kepada kita. Tuhan memberkati.





Pnt. Gloria Tesalonika S.Si (Teol)


Sumber:
Hymn Of The Week
Encyclopedia of contemporary Christian Music : pop, rock and music

Tidak ada komentar:

Posting Komentar