Rabu, 09 Februari 2011

REMAJA GKI PERUMAHAN CITRA I
6 Februari 2011
“Dicari Pemuda Seperti DAHA-MISAZ”

§  DOA PELAYANAN FIRMAN : GT
§  PEMBACAAN ALKITAB : Daniel 1:1-21                                                    
 

-Renungan-

§  Apalah ada diantara kita yang berani mengangkat tangan dan mengakui bahwa kita pernah menjadi orang yang tidak setia. Biasanya tidak setia terhadap apa? –diskusi-

§  Tak dapat dipungkiri bahwa ada saat dimana kita tidak setia. Entahkah itu tidak setia terhadap tugas, pekerjaan, pelayanan, terhadap pasangan, janji, komitmen tertentu, dlsb. Setuju ya?!! pernah tidak setia terhadap pasangan, atau teman? Karena apa?  

§  Pertanyaannya adalah mengapa kita tidak setia?
-          Lingkungan à orang-orang di sekitar kita…lingkungan dimana kita berada menjadi faktor utama yang menyebabkan kita tidak setia. Ketika kita berada di lingkungan orang yang suka berbohong,  bukan tidak mungkin kita menjadi orang yang mudah tidak setia. Ketika kita juga berada di komunitas/kelompok orang yang jarang berdoa, mungkin kita pun akan menjadi pribadi yang tidak suka berdoa, --kalau kita berdoa / tidak berbohong kita dianggap “beda”. Meskipun memang tidak selalum tetapi kemungkinan itu tetap ada bahkan juga besar!
-          Dorongan atau kebutuhan sesaat à kita pun bisa tidak setia bila ada dorongan atau kebutuhan sesaat  yang kita rasakan. Misalnya kita sedang DUGEM di embassy misalnya, lalu ingat bahwa kita janji kepada orangtua bahwa akan pulang paling terlambat pk. 11,00 WiC –waktu bagian citra à dan tidak akan menghabiskan uang dalam jumlah yang besar. Namun tatkala berada di tempat kongkow-kongkow itu, ternyata ada dorongan atau kebutuhan diri sesaat yang menguasai kita sehingga pada akhirnya kita memutuskan melanggar janji orangtua kita.
-          Intinya ada begitu banyak hal yang membuat kita bisa berlaku tidak setia kepada janji, komitmen, atau kepada orang lain.

§  Memang à Tidak mudah bagi kita untuk terus hidup setia, terutama setia sebagai anak-anak Tuhan yang hidup sesuai dan seturut dengan kehendak Tuhan. Ada beberapa kendala yang dihadapi, yang mungkin amat jelas kita jumpai  di sekitar kita.

§  Namun hari ini kita hendak belajar dari Firman Tuhan mengenai sosok-sosok anak Tuhan yang dengan tegas menyatakan kesetiaan mereka. Siapa saja mereka? Tema kita menuliskannya dalam sebuah singkatan: “DAHA-MISAZ”. Siapa saja mereka? Daniel, Hananya, Misael, Azarya.

§  Kesetiaan mereka kepada Tuhan patut diacungi jempol. Sehingga tema kita di awal menyatakan “Dicari….” à orang-orang seperti mereka. Mengapa DAHA-MISAZ yang menjadi patokan? Ada beberapa alasan yang dituliskan oleh FT selain karena mereka setia:
1.       Mereka = orang muda
2.       Mereka = orang yang berpegang pada pendirian dan keyakinan imannya (ditulis jelas pada ayat 8), dimana dituliskan di sana bahwa Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.
3.       Bahasa lainnya = mereka punya integritas. Yang diucapkan di bibir, dilakukan dalam tindakan. Tidak hanya NATO atau OMDO. Banyak juga kita jumpai orang yang NATO, mbuanyak banget omongnya, ehh pas diperhadapkan pada tindakan, ada aja alesannya…

§  Kepada merekalah Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat.

§  Di sini kita melihat dan menemukan jelas mengapa dicarinya orang-orang seperti mereka? Karena di balik kehebatan mereka, ada TANGAN ALLAH YANG BEKERJA DAN MENYERTAI MEREKA. Inilah yang amat penting dan menjadi hal yang baik untuk kita renungkan.

§  Ada kebergantungan yang penuh kepada Allah. Mereka berserah penuh. Dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.
§  Kisah Daniel dan kawan-kawannya ini adalah sebuah kisah yang bersifat inspirasional, mengapa? karena kisah ini mengajak kita agar di tengah kemudaan kita, kita tetap semangat untuk memelihara kesetiaan kita kepada Tuhan, meskipun mungkin kita tengah mengalami pergumulan yang tidak mudah yang harus kita hadapi.

§  Kesetiaan kita kepada Tuhan mestinya kita pupuk sejak saat ini. ditengah usia kita yang mungkin masih amat muda. Kita bersyukur karena keluarga d.h.i orang tua memberikan kesempatan kita untuk beribadah. Mereka membimbing kita mengajarkan nilai-nilai kristiani kepada kita sejak dini, mungkin ketika kita masih kecil, masih anak-anak.

§  Kalau melihat situasi/konteks Yahudi, sebenarnya kita juga memiliki kemiripan dengan mereka. Keluarga Yahudi amat mengutamakan pendidikan agama bagi anak-anak mereka. Sejak kecil anak-anak sudah diajarkan untuk berdoa, membaca Torat, mengenal cerita sejarah umat Israel, bahkan lebih mendalam, seorang anak laki-laki yang berusia 6 tahun bisa disebut bar ha-torah, anak torat, yang diserahkan kepada rabi (guru) untuk dididik, diasuh, ditempa dalam iman kepada Allah (Yahweh) dan mengenal warisan rohani nenek moyang umat Israel.

§  Selain keluarga, kita juga bersyukur karena kita memiliki Guru Sekolah Minggu, guru di sekolah yang juga membimbing kita untuk menyatakan kesetiaan kita kepada Tuhan. Karena itulah dalam perjalanan kita selanjutnya kita diajak untuk menjadi pemimpin-pemimpin iman masa depan yang tentunya memiliki kehidupan rohani yang baik. Yang punya integritas.

§  Ingatlah Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat di tangan Tuhan, menjadi berkat dengan segala hal yang dapat kita lakukan.

3 komentar:

  1. kak glo, kalo kotbahnya dipinjem buat ujian praktek maap n tengkyu yaah~

    BalasHapus
  2. oke ga papa ... mudah2n jadi inspirasi ya....

    BalasHapus
  3. Maaf kak Glow,khotbahx sya copy yaa....

    BalasHapus