Senin, 23 Agustus 2010

Revolusi----perubahan

OPINI TENTANG REVOLUSI

                Ketika diminta untuk membuat sebuah opini tentang tema “Revolusi” maka ada sebuah kata yang terus bermunculan dalam pikiran saya, yaitu “perubahan”. Karena penasaran, maka saya pun iseng membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mengukuhkan apa yang saya pikirkan tersebut. Setelah ditelusuri, ternyata memang kata ‘perubahan’ ini yang menjelaskan arti dari revolusi. KBBI menuliskan bahwa revolusi adalah perubahan yang cukup mendasar dalam suatu bidang.
                Jika ingatan kita diarahkan kembali pada apa yang terjadi masa lampau, maka kita dapat menyaksikan bagaimana dunia cukup ‘heboh’ dengan adanya revolusi industri di  Inggris, yang melakukan perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak, maupun untuk tenaga pemroses. Revolusi ini membawa dampak yang cukup besar. Hasil produksi meningkat, dunia semakin ‘canggih’ dengan adanya alat yang membantu pengolahan produksi tersebut, juga kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang industri, hanyalah segelintir dari pengaruh revolusi industri tersebut.
                Dari apa yang saya paparkan ini, saya mencoba untuk menggarisbawahi kata ‘perubahan’ atau yang kemudian saya jabarkan lebih khusus lagi ‘perubahan untuk menghasilkan yang lebih baik’. Inilah sebenarnya makna dari sebuah revolusi. Perubahan! Namun, perubahan itu adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Ini menjadi hal yang positif dan harus diupayakan tentunya. Ilustrasi yang mempermudah kita dalam memaknai sebuah perubahan adalah metamorfosis ulat, kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Dari yang awalnya belum berbentuk, belum jelas, kurang menarik, menjadi sesuatu yang sangat indah. Perubahan yang terjadi pada kupu-kupu ini adalah perubahan menuju ke arah yang baik.
                Berbicara tentang perubahan, tentunya sangat luas dan meliputi setiap orang. Tanpa terkecuali kita  sebagai remaja pada umumnya, dan remaja Kristiani pada khususnya. Kita juga diajak untuk mengalami sebuah perubahan ke arah yang baik. Pertanyaannya adalah perubahan yang bagaimana? Jawabannya sangat sederhana. Perubahan yang dapat kita lakukan adalah perubahan hidup kita, yang meliputi perubahan proses berpikir, dari yang sebelumnya hidup dalam pikiran yang lebih mementingkan diri sendiri, tidak peduli pada orang lain, terbentur pada pola pikir yang negatif, menuju kematangan berpikir yang dewasa dan memiliki pola pikir yang positif.  
Perubahan hidup kita juga berarti kita bersedia mengalami perubahan hati, yang dapat memberikan sebuah keputusan yang tepat dalam berbagai pilihan yang membentang di hadapan kita. Tidak dapat dipungkiri, dunia remaja saat ini adalah dunia yang sarat akan begitu banyak pilihan yang sepertinya ‘mengasyikkan bagi kita. Akan tetapi tidak jarang yang ‘mengasyikkan’ itu baik bagi kita. Oleh karena itu dibutuhkan ‘pertimbangan’ yang matang di dalam setiap pilihan kita. Kalau yang awalnya hanya terpaku pada kecanggihan teknologi, kenyamanan hidup, tersedianya fasilitas, pokok’e apa yang enak bagiku, maka saat ini kita belajar untuk mengubah itu. Tidak anti, tetapi bersikap kritis di dalamnya.
Apa yang saya uraikan ini ditegaskan dalam Firman Tuhan yaitu Surat Roma 12:2, di mana dituliskan demikian: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu…”. Yang hendak ditekankan oleh Paulus adalah sebuah perubahan oleh pembaharuan budi. Tentu yang diubah adalah rupa kita. Rupa di sini bukan yang terlihat secara lahiriah saja, namun maksud Paulus adalah perubahan hati, yang kemudian diwujudkan dalam setiap kehidupan kita sehari-hari. Ini pula yang dapat diterapkan dalam  kehidupan rekan-rekan remaja sekalian. Sulit? Sudah pasti!! Namun, seperti Presiden Obama katakan dalam  kampanyenya: “YES WE CAN”, demikian pun kita, pasti dapat BERUBAH, tentunya dengan keyakinan bahwa Tuhan Menolong Kita untuk mengalami pembaharuan budi itu. GODBLESS!!

gLoria-TesaloniKa…  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar