Senin, 23 Agustus 2010

Spiritualitas dalam keluarga

SARASEHAN “Membangun Spiritualitas Keluarga”
Firman Tuhan : Ulangan 6:4-9; Yosua 24:14-15
Spritualitas???
Perasaan yang dapat timbul pada setiap orang yang menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang disapa oleh Sang Khalik”. Tergambar bahwa ada sapaan yang dapat dirasakan, dan sapaan itu menjadi pengalaman yang dialami secara langsung. (Andar Ismail “Selamat Berkembang”)

Spiritualitas Keluarga Kristen dan Membangun Spiritualitas Keluarga??
Dapat didefinisikan demikian: “Perasaan yang dialami oleh keluarga terkhusus keluarga Kristen karena menyadari bahwa Tuhan menyapa melalui kasih dan penyertaan yang diberikan dalam kehidupan keluarganya”. Perasaan itulah yang kemudian akan direspon dengan suatu tindakan yang dilakukan.

Lebih spesifik dan lebih konkret, pengalaman itu akan membuat keluarga berusaha untuk terus membangun spiritualitas dalam keluarganya. Membangun spiritualitas keluarga  dalam hal ini diarahkan pada membangun rohani, yang juga dapat diartikan dengan upaya untuk menanamkan nilai-nilai yang luhur, dan pada akhirnya akan menuntun kepada hal-hal yang baik dan positif.

Spiritualitas Keluarga Kristen, Perlu atau Tidak?
Dengan tegas dapat dijawab bahwa spiritualitas keluarga Kristen itu PERLU..BAHKAN PENTING DAN DIBUTUHKAN.
Mengapa??
§  Karena keluarga merupakan satuan sosial yang hidup dan dinamis, sehingga butuh upaya pembinaan dan pengembangan spiritualitas.
§  Karena awal kehidupan dimulai dari suami-isteri yang menikah, menjadi satu dan terikat dalam kekudusan pernikahan, serta saling melengkapi. Ketika kemudian anak-anak lahir, hubungan dapat dirasakan kian kompleks, dan perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya dalam hal yang berkenaan sosial dan biologis saja, namun juga perlu panduan dalam segi rohani, karena manusia memiliki segi rohani dalam hidupnya.  Penjelasan ini secara tidak langsung menyatakan bahwa dalam spiritualitas keluarga Kristen yang memiliki peran yang cukup penting adalah ORANGTUA. Orangtua adalah pembentuk dan pendiri keluarga.  Orangtua berperan dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan keluarganya.  

Bagaimana Membangun Spiritualitas dalam Keluarga??
1.    Kesediaan untuk hidup sesuai dan seturut dengan kehendak Tuhan, menjadikan Tuhan sebagai poros/ sentral utama dalam kehidupan keluarga.
-      Pelaksanaan fungsi dan peran yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
-      Menjadi keluarga yang melayani dan saling menopang satu dengan yang lain, sehingga ada relasi dan komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga tersebut.
2.    Setelah ada relasi dan komunikasi yang terjalin dengan baik, maka dapat dilakukan dan diupayakan pembinaan dalam segala hal termasuk spiritual, dalam hidup berkeluarga.
-      Pengajaran à seperti yang diungkapkan dalam Ulangan 6:4-9 (Tuhan memberi tugas kepada orangtua untuk membina keluarganya secara rohani)
-      Pembentukan à mengarah pada pembentukan sikap, tingkah laku, dan budi pekerti yang baik
-      Bimbingan à dilakukan oleh orang tua yang membimbing anak-anaknya mengarah pada proses kedewasaan (fokus pada teladan orang tua).

Dengan demikian, istilah yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan upaya untuk membangun spiritualitas dalam keluarga adalah seperti yang diungkapkan oleh Yosua 24:14-15à  “Menjadi Keluarga yang Beribadah”
Beribadah dalam artian yang tidak hanya dengan datang ke gereja setiap minggu, tetapi dalam artian penekanan pada prilaku yang konkret dan mencerminkan hidup sebagai keluarga Kristen.



------------------------------------Tuhan Memberkati----------------------------
G.T.doc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar